GENMUSLIM.id – Hari bumi yang diperingati pada tanggal 22 April 2024 kemarin mengingatkan kepada kita semua tentang pentingnya menjaga kelestarian bumi ini.
Hari bumi merupakan perayaan setahun sekali yang dilakukan di seluruh dunia sebagai bentuk dukungan bagi perlindungan lingkungan.
Namun tahukah teman-teman, bahwa hari bumi yang digadang-gadang sebagai upaya untuk meningkatkan kesadaran dan apresiasi masyarakat dunia terhadap bumi ini luput akan satu hal yang sangat penting?
Yaitu mengenai kolonialisme pangan yang dapat menodai kesucian niat dari perayaan hari bumi ini.
Baca Juga: Hati-Hati! Jangan Dianggap Remeh, Menyiksa Kucing Ternyata Sangat Dilarang dalam Ajaran Islam
Pada hari bumi ini, penting untuk menyadari bahwa yang menjaga keaslian bumi adalah masyarakat adat.
Yang secara historis telah menjaga keanekaragaman hayati dan melestarikan sumber daya alam melalui praktik yang mengakar dan kearifan lokal.
Namun penjajahan atau kolonialisme merusaknya.
Kolonialisme pangan hadir untuk merusak tatanan masyarakat, budaya sekaligus sistem pangannya.
Kolonialisme pangan terjadi ketika masyarakat asli atau masyarakat lokal suatu daerah dipisahkan dari tanah, sistem pangan dan pertanian mereka.
Lahan pertanian dihancurkan hingga membuat masyarakat lokal tidak bisa lagi bercocok tanam untuk memenuhi kebutuhan pangannya.
Sampai hari ini, praktik kolonialisme pangan masih terus berlangsung di berbagai belahan dunia, dan tentu saja di Palestina.
Penjajah merebut tanah, menghancurkan lahan, merusak sumber air, menebang pohon dan memblokade pangan di perbatasan.
Penghancuran sistem pangan dan pertanian adalah taktik yang biasa digunakan oleh penjajah untuk menghapus masyarakat dan budaya.