Bukti Kejahatan Perang: Kekerasan Seksual Tentara Israel terhadap Perempuan Palestina di Area Rumah Sakit

Photo Author
- Selasa, 26 Maret 2024 | 07:55 WIB
Kejahatan Perang dan Kekerasan Seksual Israel terhadap Perempuan dan Anak Perempuan di Palestina  (GENMUSLIM.id/dok: pixbay/hosnysalah)
Kejahatan Perang dan Kekerasan Seksual Israel terhadap Perempuan dan Anak Perempuan di Palestina (GENMUSLIM.id/dok: pixbay/hosnysalah)

GENMUSLIM.id – Kejahatan perang bukan lagi hal baru bagi Israel yaitu berupa kekerasan seksual.

Bahkan setelah agresi masif yang mulai dilakukannya pada 7 Oktober 2023 lalu, daftar kejahatan perang yang dilakukan terus bertambah.

Termasuk adanya laporan kekerasan seksual oleh tentara Israel terhadap warga Palestina.

Kekerasan seksual, termasuk di dalamnya pemerkosaan dan bentuk kekerasan lain, telah jelas dilarang berdasarkan international humanitarian law (IHL) dalam konflik bersenjata internasional maupun non-internasional.

Baca Juga: Ini Dia! 3 Ide Berupa Resep Menu Buka Puasa dari Buah Alpukat yang Terkenal Banyak Manfaat Baiknya

Sayangnya, Israel tidak pernah menggubris aturan itu. Ini menyebabkan kejahatan perang yang mereka lakukan terus bertambah masuk ke dalam daftar pelanggaran konflik bersenjata.

Seperti halnya kabar terbaru datang dari akun X @HossamShabat, milik seorang jurnalis dari Gaza Utara, yang meminta secara terbuka untuk membantu menyebarkan cuitan laporan dari akun X miliknya.

Dikutip dari halaman X milik Hossam, Selasa, 26 Maret 2024, bahwa Al Jazeera mendapatkan laporan dari seorang saksi mata, Jamila Al-Hisey, yang terjebak di dalam Kawasan Rumah Sakit Al-Shifa mengenai kejadian kekerasan seksual–pemerkosaan dan pembunuhan–terhadap perempuan di Palestina.

Menurut laporan yang didapat, seorang perempuan hamil dipaksa menanggalkan pakaiannya oleh tentara Israel.

Baca Juga: Jadwal Televisi 26 Maret 2024 GTV: CFD Cari Faedah bersama Habib Jafar Hadir Setiap Senin dan Selasa

Kemudian, tidak cukup sampai disitu, mereka dengan tega memperkosanya di depan keluarga –suami dan anak-anaknya– serta laki-laki lain.

Kesaksian lain juga menyebutkan bahwa, “They were threatening them to shoot her husband and the other men if they closed their eyes, (mereka mengancam akan menembak suami dan laki-laki lain jika mereka menutup mata).”

Reem Alsalem, seorang UNSR yang fokus memperhatikan kekerasan terhadap perempuan dan anak perempuan, juga angkat suara mengenai kekerasan seksual yang terjadi saat ini.

Menurutnya, pemerkosaan dan segala bentuk kekerasan seksual termasuk dalam kejahatan perang sekaligus kejahatan kemanusiaan yang harus segera dihentikan.

Baca Juga: Tradisi Bukber! Bagaimana Awal Mulanya Buka Bersama Menjadi Kegiatan Rutin Tiap Bulan Puasa?

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Mawar Apriliyani

Sumber: Al Jazeera, X @HossamShabat

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X