GENMUSLIM.id- Dikutip Genmuslim.id dari Quds Network PBB melaporkan bahwa sejumlah anak dan perempuan di Gaza, Palestina mengalami kekerasan seksual oleh tentara Israel.
Komisaris tinggi hak asasi manusia PBB mengatakan kalau mereka prihatin dengan laporan yang menunjukkan bahwa perempuan dan anak di Gaza, Palestina ditawan dan mengalami pelecehan.
Kabarnya PBB sendiri telah menyatakan ada laporan terdokumentasi tentang kasus pelanggaran HAM berat tersebut yang terus dihadapi oleh anak dan perempuan di Gaza, Palestina.
Hal ini mengundang reaksi Divisi Perempuan kelompok dakwah ideologis internasional yang menyatakan bahwa ini perbuatan memalukan yang diterima umat Islam.
“Organisasi-organisasi internasional ini, yang lahir dari rahim sistem kapitalisme, merasa prihatin dan sedih atas laporan-laporan tersebut, sedangkan umat Islam tetap tertidur lelap, terbiasa dengan pemandangan mengerikan dan seruan keras tanpa tergerak untuk bertindak,” ungkapnya.
Hal ini sangat memalukan, pasalnya organisasi-organisasi internasional ini hanya menunjukkan sebuah rasa keprihatinan dan kesedihan tanpa tindakan yang tegas.
Padahal sudah sangat jelas terpampang bahwa hak perempuan muslim dilanggar dan dilecehkan.
“Sangat menyedihkan bahwa umat Islam kehilangan kontak dengan apa yang terjadi dan menyedihkan bahwa mereka terbiasa menyaksikan pembantaian dan genosida terhadap anak-anak mereka tanpa menuntut tindakan dari para penguasa mereka,” sesalnya.
Divisi Perempuan kelompok dakwah ideologis internasional ini pun menyatakan bahwa Israel dan antek-anteknya terus mengambil alih kekuasaan dan mempermalukan rakyat Gaza.
Mereka terus mempermalukan dan membuat rakyat Gaza kelaparan, menindas mereka dan menghancurkan rumah mereka, bahkan hingga saat ini mereka sudah melewati batas dengan berani melanggar martabat para muslimah.
Divisi ini pun bertanya kepada umat Islam.
“Ini adalah saudari-saudarimu yang meminta dukunganmu, lalu di mana tanggapanmu terhadap seruan mereka? Di mana orang-orangmu dan ada apa dengan keheningan ini? Jika tidak marah ketika kehormatanmu, martabat putri dan istrimu dilanggar oleh para penjahat ini, lalu kapan akan marah? Jika teriakan dan permohonan mereka tidak membuat Anda tergerak, lalu kapan Anda akan tergerak?”