Perdana Menteri Netanyahu mengatakan Israel akan terus menentang pengakuan sepihak atas negara Palestina karena hal itu akan menjadi hadiah besar bagi terorisme yang belum pernah terjadi sebelumnya.
AS mengatakan serangan darat Israel di Rafah yang melibatkan 1,4 juta orang akan menjadi bencana tanpa rencana evakuasi yang masuk akal.
Baca Juga: Mau Hidup Bahagia, Jauhilah 7 Perkara Ini! Dijamin Hatimu akan Merasa Tenang, Damai dan Lebih Ringan
Akibatnya sejak 7 Oktober serangan Israel di Gaza menewaskan 28.775 warga Palestina dan 68.552 luka-luka. Sedangkan korban Israel mencapai 1.139 orang.
Namun setelah kota Rafah menjadi sasaran serangan Israel, membuat warga Palestina berpindah secara Massal.
Warga Palestina yang mengungsi di Rafah berpindah ke Sinai Mesir secara berbondong-bondong.
Namun, perpindahan massal ini akan menjadi bencana bagi warga Palestina, seperti yang diungkap oleh komisaris PBB Filippo Grandi.
"Perpindahan massal pengungsi dari Rafah di Gaza ke Sinai di Mesir akan menjadi bencana bagi warga Palestina dan prospek perdamaian di Timur Tengah," kata komisaris tinggi PBB untuk pengungsi.
Filippo Grandi juga berbicara di Konferensi Keamanan Munich dan mencatat bahwa pihak berwenang Mesir telah menegaskan pengungsi Palestina harus menerima bantuan.
"Ini akan menjadi bencana bagi rakyat Palestina, dan bencana bagi Mesir juga bencana bagi masa depan perdamaian," kata Grandi tentang rencana invasi darat Israel ke Rafah.
Menurut Grandi pihak berwenang Mesir telah menghubungi UNCHR tentang rencana darurat yakni perpindahan posko pengungsian ini.
Menurutnya pihak berwenang Mesir mengatakan warga Palestina di Gaza harus dibantu dan pihak Mesir sedang mengupayakannya.
"Orang Mesir mengatakan bahwa orang-orang harus dibantu di dalam Gaza dan kami sedang mengupayakannya." Ucap Grandi.***
Sobat Genmuslim yang baik hatinya, ingin mendapat berita update setiap hari dari Genmuslim.id? Ayo gabung di Grup WhatsApp "GENMUSLIM PARENTING", caranya klik link https://chat.whatsapp.com/