GENMUSLIM.id – Serangan Israel terhadap warga Palestina di Rafah bagian selatan Gaza masih terus berlanjut, korban yang gugur kian banyak.
Tidak hanya menyerang warga sipil, menghancurkan jalan, dan meratakan bangunan, Israel juga melakukan penyerangan terhadap Jurnalis Palestina.
Tindakan ini sudah yang kesekian kalinya sepanjang invasi Israel terhadap Palestina, terhitung sejak 7 Oktober 2023 sudah lebih 110 Jurnalis menjadi korban serangan Israel.
Selasa, 13 Februari 2024, Israel melakukan serangan udara menggunakan drone yang menargetkan sekelompok orang Palestina dan dua orang Jurnalis Palestina di bagian utara Rafah.
Dua orang Jurnalis Palestina tersebut, reporter Ismail Abu Omar dan Fotografer Ahmad Matar, merupakan jaringan media Al Jazeera.
Jaringan Al Jazeera mengkonfirmasi bahwa penargetan dua orang Jurnalis Palestina tersebut adalah kejahatan yang ditambah dengan kejahatan Israel terhadap Jurnalis yang disengaja.
Ismail Abu Omar mengalami luka parah dan harus diamputasi, setelah operasi ia kemudian dipindahkan ke unit perawatan intensif di Rumah Sakit Eropa di tenggara Khan Yunis.
Penargetan tersebut untuk mengintimidasi jurnalis Palestina dan mencegah pelaporan kejahatan Israel terhadap warga sipil di Gaza.
Gerakan Perlawanan Islam - Hamas merilis pernyataan persnya terkait penargetan terhadap Jurnalis palestina oleh Israel ini.
Penargetan Jurnalis ini merupakan pengulangan perilaku militer Israel dengan tujuan menghalangi jurnalis meliput kejahatan Israel terhadap warga Palestina di jalur Gaza.
Baca Juga: Rahasia di Balik Kota Rafah: Membongkar Motif Israel yang Nekat Menggempur Wilayah Tersebut
Tentara Israel menyerang dalam konteks memerangi 126 jurnalis Palestina, dan puluhan jurnalis lainnya terluka.
Hamas menyerukan kepada lembaga Hak Asasi Manusia Internasional untuk mengutuk kejadian tersebut dan meminta Mahkamah Internasioanl untuk mendokumentasikannya.