GENMUSLIM.id – Imbas Serangan Israel di Gaza berimbas pada peningkatan korban yang berjatuhan setiap harinya.
Korban Imbas serangan Israel di Gaza sangat beragam, akan tetapi didominasi dari kalangan perempuan dan anak-anak.
Imbas Serangan Israel di Gaza ternyata ada korban dari para jurnalis yang menjadi target penembakan.
Mereka sebagai garda terdepan dalam menyajikan berita berharap seluruh dunia mendengar dan melihat situasi mengerikan yang terjadi Gaza.
Betapa kejamnya pasukan Israel, tidak segan-segannya menembaki para jurnalis yang identik dengan kamera dan rompi biru bertuliskan “press” itu.
Kita sering lupa bahwa mereka juga manusia biasa yang memiliki hak untuk hidup.
Mereka adalah orang tua, saudara kandung, anak, teman, atau kolega. Mereka rela berjuang meninggalkan keluarga untuk dapat meliput perang di tengah serangan pasukan Israel.
Tak hanya itu, mereka juga dipaksa berjuang untuk bertahan dalam cerita dan informasi apapun yang ingin mereka sampaikan.
Baca Juga: Anies Baswedan Mempunyai Gagasan Ketenagakerjaan Akan Menjadi Lebih Variatif, Simak Penjelasannya
Seperti yang dilansir dari Al Jazeera oleh Genmuslim, salah satu tim mereka mengakui harus menghadapi dampak mengerikan dari serangan yang terus diluncurkan pasukan Israel.
Beberapa diantaranya harus dibayar dengan nyawa mereka. Di sisi lain, ada juga yang kehilangan orang dicintai, kolega, dan rumah mereka.
Namun, mereka terus melanjutkan pekerjaannya di tengah-tengah reruntuhan bangunan dan korban yang tergeletak di tanah.
Hal itu dirasakan oleh Hind Koundary, seorang jurnalis perempuan dari tim Al Jazeera.
Ia diundang secara virtual oleh Al Jazeera sendiri untuk menceritakan tentang apa yang telah dilaluinya selama beberapa bulan terakhir dan apa yang membuat para tim jurnalis untuk terus maju.