GENMUSLIM.id – Anies Baswedan dalam debat kelima mempunyai gagasan ketenagakerjaan menjadi lebih variatif dibandingkan paslon lain.
Anies Baswedan memaparkan program kerjanya yang mengangkat permasalahan mengenai ketenagakerjaan menjadi lebih variatif yang selalu dihadapi secara langsung oleh para masyarakat.
Anies baswedan menganggap adanya sebuah ketidakadilan mulai dari proses rekrutmen, fenomena orang dalam hingga pada aspek pekerjaan yang tidak layak.
Dilansir oleh Genmuslim.id dari TIMNAS AMIN Kamis, 8 Februari 2024. Dani Satria selaku Pemerhati Ketenagakerjaan telah menilai penyelesaian masalah yang digagas Anies Baswedan tidak hanya membuka lapangan pekerjaan yang besar-besaran.
Namun ini juga adalah proses perekrutan sampai beberapa jenis pekerjaan yang layak dan berharap dapat menghidupi masyarakat.
Anies Baswedan juga memperhatikan para pekerjaan informal di Indonesia yang perlu mendapatkan perlindungan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan.
Semua paslon mempunyai program kerja yang menjanjikan untuk membuka lapangan pekerjaan sebesar-besarnya. Namun seorang Anies Baswedan mampu untuk menjelaskan apa saja yang menjadi masalah ketenagakerjaan ke skala yang lebih mikro.
Baca Juga: Dengan Kehadiran Artificial Intelligence atau AI, Apakah Ada Resiko Sosial yang Perlu Diwaspadai ?
Yang lebih mendekati dengan kejadian di masyarakat mulai dari pola rekrutmen, jenis pekerjaan yang pantas hingga fenomena terpenuhinya tenaga kerja asing di beberapa sektor industri yang ada di Indonesia.
Salah satu contoh yang Anies Baswedan janjikan adalah masalah rekrutmen yang akan menghapus diskriminasi dalam proses rekrutmen tenaga kerja. Yaitu mengenai aturan soal Batasan usia dalam syarat calon pekerja.
“Ini adalah contoh bahwa gagasan ketenagakerjaan yang Anies Baswedan paparkan akan lebih variatif,’’ kata Pemerhati Ketenagakerjaan, Dani Satria melalui siaran persnya di Kendal, Jawa Tengah, Senin, 5 Februari 2024 lalu.
“Program gagasan ketenagakerjaan Anies Baswedan juga akan berhasil menyoroti isu para pekerja perempuan. Misalnya saja, Anies Baswedan mendorong adanya tempat pengasuhan anak (daycare) di tempat kerja,” tambah Dhani.
Hal ini diharapkan agar perempuan khususnya seorang ibu yang memiliki anak kecil dapat bekerja dengan produktif tanpa risau dengan kondisi anaknya.