GENMUSLIM.id – Pada Rabu pagi, pesawat Israel melakukan sejumlah serangan udara ke kota perbatasan Rafah.
Media lokal melaporkan bahwa serangan ini di kota Rafah merupakan bagian dari serangkaian serangan yang telah terjadi dalam beberapa hari terakhir.
Rafah, sebuah kota kecil di perbatasan Gaza yang terkena serangan Israel, kini menjadi tempat tinggal lebih dari 1,3 juta warga Palestina yang mengungsi dari daerah lain di Gaza.
Baca Juga: Miris! Perempuan Palestina Terpaksa Mencukur Rambut Mereka Imbas dari Kekurangan Air di Gaza
Tetapi sebelumnya, tentara Israel menganggap Rafah sebagai area "aman".
Namun, militer Israel sedang mempersiapkan serangan terhadap kota tersebut, menurut laporan. Dilansir GENMUSLIM.id dari Middle East Eye.
Para pekerja bantuan yang aktif di daerah tersebut menganggap langkah ini sebagai ancaman serius bagi nyawa ratusan ribu warga sipil.
Hingga saat ini, tidak ada korban yang dilaporkan dalam serangan udara yang terjadi pada Rabu pagi.
Namun, evaluasi terus berlangsung untuk mengetahui seberapa besar serangan yang terjadi pada Selasa malam sebelumnya.
Serangan-serangan ini meningkatkan ketegangan di kawasan tersebut dan mempersulit perundingan perdamaian antara Israel dan Palestina.
Di wilayah tersebut, ketegangan telah meningkat dalam beberapa minggu terakhir, dengan bentrokan antara pasukan Israel dan milisi Palestina semakin memuncak.
Serangan-serangan ini telah dikecam keras oleh komunitas internasional. Mereka meminta kedua belah pihak menghentikan kekerasan dan kembali ke perundingan untuk mencapai solusi damai.
Namun, hingga saat ini, tidak ada tanda-tanda bahwa keadaan akan berkurang, karena serangkaian serangan udara yang terus-menerus dilancarkan dan eskalasi konflik di wilayah Rafah dan sekitarnya.