Paus Fransiskus Mengutuk Kekerasan di Gaza Sebagai Genosida yang Dilakukan Israel Saat Bertemu dengan Warga Palestina

Dalam pertemuan tersebut Paus Fransiskus menyebut situasi yang terjadi merupakan sesuatu yang mengerikan bahkan disebut Genosida.

Baca Juga: Julid Fisabilillah Gerakan Netizen Indonesia Beri Dukungan Untuk Palestina, Simak Selengkapnya!

Dalam pertemuan dengan delegasi Palestina di mana beberapa memiliki kerabat di Gaza, Paus Fransiskus menyuarakan keprihatinannya terhadap penderitaan keluarga yang menjadi korban agresi Israel.

Melansir dari Middle East Eye, Shireen Awwad Hilal, seorang pengajar di Bethlehem Bible College, menjelaskan Paus Fransiskus menggunakan istilah genosida dan mengekspresikan keprihatinan mendalam atas nasib warga Gaza. 

"Saat kami berbagi cerita soal keluarga yang menjadi korban, dia mengatakan 'saya melihat genosida'," kata Hilal.

Bahkan Shireen Awwad Hilal menyebut kata Genosida yang keluar dari mulut Paus Fransiskus sangatlah jelas.

Baca Juga: Poin-poin Kesepakatan Genjatan Senjata Israel dan Palestina Serta Prosedur Pelepasan Sandera, Simak Selengkapnya!

"Sangat jelas, kata Genosida bukan muncul dari kami. Itu keluar dari Yang Mulia Paus Fransiskus," sambung Hilal.

Begitu juga dengan warga lain yang turut hadir dalam acara tersebut yang mendengar jelas Paus Fransiskus mengatakan kata genosida.

Namun berbeda dengan juru bicara Vatikan, Matteo Bruni yang membantah Paus Fransiskus menggunakan kata genosida untuk krisis yang terjadi di Gaza, Palestina.

"Saya tak menyadari dia (Paus Fransiskus) menggunakan kata semacam itu," ungkap Matteo.

Matteo Bruni menyatakan bahwa ia tidak menyadari Paus Fransiskus menggunakan kata ‘genosida’.

Baca Juga: Kisah Marah Bakir, Potret Gadis Palestina yang Jadi Tahanan Israel Sejak Baru Berusia 16 Tahun

Melainkan Matteo Bruni menekankan bahwa Paus  Fransiskus menggunakan istilah maupun kata yang mewakili ‘situasi mengerikan yang sedang terjadi di Gaza’.

Pernyataan tersebut mencoba merinci bahwa Paus Fransiskus lebih fokus pada kecaman terhadap kekerasan dan penderitaan daripada menggunakan istilah yang mungkin dapat menimbulkan kontroversi.