GENMUSLIM.id – Gadis Palestina, Marah Bakir, adalah salah satu dari 150 tahanan perempuan yang akan dibebaskan Israel untuk ditukarkan dengan 50 orang yang disandera oleh Hamas.
Dikutip dari akun X @Avolanza, Marah Bakir berasal dari daerah Beit Hanina, Yerusalem Timur, dia ditangkap dan dipenjara oleh pasukan Israel sejak tahun 2015 lalu, saat usianya baru menginjak 16 tahun.
Meskipun masih di bawah umur, Marah Bakir tetap dijatuhi hukuman 8 tahun penjara bersama ratusan pemuda Palestina lainnya.
Anak pertama keluarga Bakir ini ditangkap dengan dakwaan palsu mencoba menikam seorang petugas polisi Israel di Yerusalem. Marah Bakir membantah tuduhan tersebut.
Namun, pasukan Israel tetap menembak tangan Marah Bakir dengan 14 peluru saat ia hendak meninggalkan sekolahnya di Sheikh Jarrah.
Selama di penjara, gadis ni disiksa dan tidak diberikan hak perawatan atas luka di tangannya oleh otoritas rezim Israel.
Rentetan tembakan itu menyebabkan tangan Marah Bakir mengalami kerusakan permanen karena tentara Israel tidak membolehkannya dioperasi karena dianggap sebagai teroris.
Dia dipindahkan ke penjara Israel yang berbeda-beda, termasuk Penjara Ramle, Ashkelon, Hasharon, dan Damon. Di penjara, Marah Bakir berhasil menyelesaikan ujian sekolah menengahnya.
Disadur Genmuslim dari the national news pada Jumat, 24 November 2023, Marah yang kini berusia 24 tahun akan dibebaskan pada saat gencatan senjata yang berlangsung selama 4 hari antara Israel dan Hamas.
Sebagian tahanan yang akan dibebaskan berasal dari Tepi Barat (West Bank), dan Sebagian lainnya berasal dari Yerusalem Timur dan Gaza.
Ada yang ditahan tanpa dakwaan, dituduh melakukan kejahatan, mulai dari melemparkan bom ke makan Yahudi, menikam petugas polisi, melakukan pembakaran, sampai membuat senjata.
Marah Bakir termasuk di antara 22 wanita berusia di atas 18 tahun yang namanya dicantumkan dalam daftar pembebasan.
Selain Marah, ada Israa al-Jaabis, Nofouth Hammad, Azhar Assaf, Amani Al-Hashem, Walaa Tanj’a, Hanan Barghouti, dan lain sebagainya.