GENMUSLIM.id – Konflik antara Israel dan Palestina telah berlangsung selama beberapa decade dan menimbulkan banyak sekali dampak psikologi.
Dampak psikologi dari perang Israel dan Palestina tidak hanya menyerang orang dewasa, melainkan anak kecil terkena imbasnya.
Dampak psikologi ini membuat keseharian terganggu dan memberikan pengaruh pada perkembangan untuk pulih kembali.
Adapun dampak psikologi perang Israel dan Palestina tersebut ialah:
- Trauma:
Orang-orang di Palestina sering kali mengalami trauma akibat kekerasan, pengungsi, dan kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh perang.
Trauma ini dapat berdampak jangka panjang pada kesehatan mental, menyebabkan stres pasca-trauma, gangguan tidur, dan gejala lainnya.
- Gangguan Kecemasan:
Konflik yang berlarut-larut dan ketidakpastian masa depan dapat memicu gangguan kecemasan seperti gangguan kecemasan umum (GAD) dan gangguan stres pasca-trauma (PTSD).
- Depresi:
Kondisi konstan dari konflik dapat menyebabkan depresi, dengan orang-orang merasa putus asa, cemas, dan putus harapan.
- Gangguan Makan dan Gangguan Tidur:
Kondisi yang tidak stabil dan tekanan yang berkelanjutan dapat menyebabkan gangguan makan seperti anoreksia dan bulimia, serta gangguan tidur seperti insomnia.
- Ketidaksetaraan Sosial dan Ekonomi:
Dampak sosial dan ekonomi konflik dapat mengakibatkan peningkatan tingkat kemiskinan dan pengangguran, yang dapat memengaruhi kesehatan mental penduduk.
- Stigma dan Diskriminasi:
Orang-orang di Palestina mungkin mengalami stigma dan diskriminasi karena konflik, yang dapat memperburuk kesehatan mental mereka.
- Gangguan Perilaku pada Anak-Anak:
Anak-anak yang tumbuh di bawah konflik sering mengalami gangguan perilaku, kesulitan belajar, dan kesulitan berinteraksi sosial.