GENMUSLIM.id - Film dokumenter terbaru oleh Hossam Sarhan dari Middle East Eye, berjudul Stern, memaparkan bab kontroversial dalam sejarah eksistensi Israel.
Film ini, yang akan ditayangkan di Al Jazeera English mulai 12 Agustus, mengangkat sosok Avraham Stern, seorang militan Zionis yang tindakannya dan ideologinya menampilkan aspek kompleks dan seringkali mengejutkan dari nasionalisme awal Israel.
Avraham Stern, pendiri Stern Gang, adalah seorang penentang keras pemerintahan Inggris di Palestina Mandat.
Kelompoknya, yang merupakan faksi pecahan dari milisi Zionis Irgun, dikenal karena taktik kekerasan mereka terhadap otoritas Inggris dan kelompok-kelompok Yahudi rival.
Kebencian ekstrem Stern terhadap Inggris mendorongnya untuk mencari aliansi dengan Jerman Nazi sebagai cara untuk mengusir Inggris—langkah yang, meskipun radikal, menunjukkan betapa jauh ia siap pergi dalam perjuangannya.
Dilansir oleh tim GENMUSLIM dari middleeasteye.net pada Sabtu, 10 Agustus 2024 Stern dan kelompoknya melakukan berbagai serangan, termasuk perampokan bank dan baku tembak, bahkan ketika Perang Dunia II sedang berlangsung.
Faksi Zionis lainnya, seperti Irgun dan Haganah, memilih untuk menghentikan serangan terhadap Inggris sementara mereka berfokus pada pertarungan melawan Nazi.
Akhirnya, Stern ditangkap dan dibunuh oleh pihak berwenang pada tahun 1942, saat usianya baru 34 tahun.
Meski tindakannya pada masa itu membuatnya menjadi sumber aib bagi gerakan Zionis, saat ini Stern dikenang sebagai pahlawan dalam narasi Israel, dengan perangko dan desa yang dinamai menurut namanya.
Namun, film ini mengeksplorasi bagaimana kenyataan gelap dari masa lalu sering kali dikecam dan diputarbalikkan dalam narasi nasional.
Dalam film Stern, beberapa wawancara dengan tokoh Israel menunjukkan ketidaknyamanan terhadap kebenaran yang tidak menyenangkan dan kemungkinan bahwa pahlawan-pahlawan gerakan Zionis mungkin memiliki sisi "gelap" yang tidak diinginkan.
Baca Juga: Siapakah Yahya Sinwar? Pemimpin Hamas Pengganti Ismail Haniyeh yang Buat Nyali Israel Menciut
Misalnya, Yair Stern, putra Avraham Stern, mencoba meremehkan upaya ayahnya untuk bernegosiasi dengan Nazi sebagai episode kecil yang bertujuan untuk menyelamatkan orang Yahudi di Eropa, meskipun ada pengakuan dari anggota kelompok Stern mengenai upaya kolaborasi tersebut.