الْحَقُّۗ اَوَلَمْ يَكْفِ بِرَبِّكَ اَنَّهٗ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ شَهِيْدٌ ٥٣
Artinya : “Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kebesaran) Kami di segenap penjuru dan pada diri mereka sendiri sehingga jelaslah bagi mereka bahwa (Al-Qur’an) itu adalah benar. Tidak cukupkah (bagi kamu) bahwa sesungguhnya Tuhanmu menjadi saksi atas segala sesuatu?” (QS. Fushshilat [41]: 53).
Namun, dalam hal eksperimen pada manusia dengan tujuan untuk mengubah atau bahkan menghasilkan manusia dengan wujud baru nampaknya menyalahi kodrat dari diciptakannya manusia.
Sehingga hukumnya menjadi haram dan tidak diperbolehkan.
Allah SWT berfirman mengenai perkataan dengan iblis.
“Dan akan aku (Iblis) suruh mereka (mengubah ciptaan Allah), lalu benar-benar mereka mengubahnya.” (QS. An Nisaa’ : 119).
Berkaitan dengan eksistensi manusia, al-Qur’an menyatakan dengan tegas bahwa manusia merupakan makhluk Allah yang paling sempurna di banding makhluk lain.
Hal tersebut digambarkan dalam firman Allah yang berbunyi:
“Dan sungguh, Kami telah memuliakan anak cucu Adam, dan Kami angkut mereka di darat dan di laut. Dan Kami beri mereka rezeki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka di atas banyak makhluk yang Kami ciptakan dengan kelebihan yang sempurna”. (al-Isra ayat 17: 70)
Dalam ayat lain juga dijelaskan bahwa manusia juga dikaruniai dengan bentuk dan rupa yang terbaik ketimbang makhluk lain. Seperti dalam surah at-Tin ayat 4:
“Sungguh, Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya”.
Berdasarkan ayat tersebut, maka manusia adalah sebaik-baiknya ciptaan Allah SWT dibanding makhluk yang lainnya.
Maka sebaiknya kita menjaga sebaik-baiknya apa yang telah diciptakan Allah SWT dengan tidak mengubahnya untuk alasan yang tidak bermanfaat bahkan tidak darurat.***
