GENMUSLIM.id - Beberapa waktu lalu publik sempat dihebohkan berita anak SD di Pekalongan yang bunuh diri setelah dilarang ibunya untuk menghentikan aktivitasnya bermain gadget, ini menjadi tanda anak telah kecanduan gadget.
Kecanduan gadget sangat berbahaya bagi perkembangan otak dan emosional anak, bahkan anak berisiko alami gangguan perilaku, gangguan tidur dan masalah mental.
Selain itu, kecanduan gadget juga beresiko terserang human capitalism hingga kejahatan cyber.
Anak-anak yang belum memahami dan memilah menggunakan informasi secara bijak tentu mudah terserang hal ini.
Baca Juga: Kenapa Disebut Jumat Mubarok? Ternyata Punya Keutamaan dan Keberkahan Hari Jumat untuk Umat Muslim
Seperti dalam Film The Social Dillema, sebuah dokumenter yang menghadirkan para CEO media sosial untuk mengungkap cara kerja atau sistem media sosial berbekal algoritma yang melihat titik lemah dari perilaku manusia.
Algoritma media sosial dibikin sedemikian detail menyerupai pola interaksi manusia, semakin banyak pola interaksi, semakin luas jaringan sosial seseorang.
Tak heran seseorang bisa mengalami kecanduan gadget, bahkan ini juga terjadi pada anak-anak.
Film The Social Dilemma juga menyuguhkan kita sebuah gambaran anak yang mengalami kecanduan gadget hingga mengalami masalah mental serius, bahkan media sosial ini bersifat adiktif layaknya narkoba.
Faktanya memang benar, ada hubungan erat antara penggunaan media sosial dengan kesehatan mental.
Dikutip dari Sejiwa Foundation, Ahli Adiksi Perilaku Dr. dr. Kristiana Siste, SpKj mengungkap ada 19,3 persen remaja dan 14,4 persen dewasa muda di Indonesia kecanduan gadget atau internet.
Selain itu, bahaya kecanduan gadget bisa menggerakkan perilaku dan emosi kita sehari-hari selayaknya menstimulasi saraf otak.
Seperti saat kita mudah terpengaruh untuk mengikuti tren, mengapa kita akhirnya merasa wajib mengikuti tren?