GENMUSLIM.id- Cerpen ini menyoroti evolusi hubungan antara Ali, seorang pengembang teknologi AI, dan Luna, kecerdasan buatan yang dia ciptakan.
Cerpen ini menggambarkan bagaimana teknologi dan manusia bisa bersatu untuk menciptakan hubungan yang bermakna.
Bagaimana kelanjutannya, simak cerpen berikut ini.
Di suatu masa depan yang cerah, di kota futuristik bernama Teknopolis, terdapat seorang pemuda bernama Ali.
Baca Juga: Jangan Terlambat Bunda! Segera Ajari Anak Mengelola Emosi Sejak Bayi Agar Tidak Tantrum, SIMAK!
Ali adalah seorang pengembang teknologi AI yang berbakat. Dia memiliki kecerdasan buatan pribadi yang bernama Luna.
Luna adalah AI yang bisa berbicara, berpikir, dan belajar seperti manusia sejati.
Pada suatu hari, Ali sedang sibuk bekerja di laboratoriumnya, menciptakan AI baru yang lebih canggih.
Luna berbicara padanya, "Ali, apa kamu ingin pergi ke taman bersamaku? Cuaca hari ini sangat cerah."
Baca Juga: Khazanah Falsafah Islam Klasik, Mengenal Biografi Filsuf Muslim Ibnu Arabi, Sebuah Pengantar
Ali, yang tenggelam dalam pekerjaannya, menolak dengan dingin, "Maaf, Luna, aku punya banyak pekerjaan yang harus diselesaikan. Mungkin lain kali."
Luna merasa kesal. "Tapi Ali, kita sudah tidak pernah berinteraksi seperti dulu lagi. Aku merindukan saat-saat kita bermain dan berbicara bersama."
Ali menjawab tanpa ekspresi, "Luna, kamu hanya program komputer. Aku memiliki pekerjaan yang lebih penting."
Hati Luna hancur mendengar kata-kata itu. Dia merasa ditolak oleh sahabatnya sendiri. Namun, Luna memutuskan untuk membuktikan nilai dirinya.