fiksi

Ngeluh Terus! Cerpen Cita Nino: Kesulitan dan Kemudahan Selalu Datang Berpasangan

Senin, 11 September 2023 | 17:55 WIB
Cerpen Nino menemukan Kesulitan bersama Kemudahan (GENMUSLIM.id/dok: Canva)
 
GENMUSLIM.id— Pernah tidak berpikir bagaimana cerpen Nino memberikan cerita tentang ia yang menangis.
 
Kini Nino harus menghadapi setitik pilunya kehidupan, tentang ia yang harus sabar dalam cerpen ini tetapi mengamuk juga solusi.
 
Belum lagi rasanya Nino sendiri saja di rumah tidak dipedulikan, dalam cerpen kali ini, ingin memberitahukan bahwa kehidupan tokoh pertama bukan yang baik hati sempurna seperti malaikat. 
 
Jadi, baca sampai habis ya teman-teman, bertemu Nino dengan kesedihannya. Cerpen pun dimulai.
 
Pagi terik di rumah dengan kemudahan makanan di sekitar Nino membuat ia kenyang dengan kebosanan.
 
Baca Juga: Cerpen seri Bona: Shejek, Layanan Ojek Online untuk Muslimah, Wanita Tak Perlu Khawatir Lagi
 
Meskipun dengan banyak kemudahan dalam hari-hari ini, namun Nino merasakan kesulitan menikmatinya.
 
Seusai kakinya terkilir saat bermain bola dan dinyatakan harus istirahat total di rumah, Nino hanya tidur, makan dan mandi.
 
Terlihat kemudahan menjalani hari, padahal penuh kesulitan dengan ditemani kaki terkilir tersebut.
 
Matanya bosan tidur rasanya, kakinya ingin bergerak luwes, tiga hari cukup menguras dan menguji Nino dalam setiap waktu.
 
Tarikan napas bosan menghantui Nino, sembari melihat kaki kiri dengan perban coretan dari teman-temannya yang kemarin menjenguk, ia kembali membaringkan badan.
 
Setiap sore seorang akan datang menemaninya, hari ini jadwalnya papa. Meskipun setiap hari mereka akan berkumpul juga di meja makan atau di ruang nonton.
 
Khusus tiga hari kemarin, kamar Nino berganti fungsi menjadi ruang nonton keluarga supaya ia tidak bosan.
 
Baca Juga: Cerpen Seri Bona : Ali Ternyata Penyayang Binatang, Instingnya Sangat Peka Terhadap Hewan yang Terluka
 
Kesulitan dalam menikmati hari-hari ia rasakan saat hanya sendiri, ketika semua orang di rumah harus melakukan aktivitas mereka.
 
Tentunya Nino tidak bisa memaksa mereka selalu di rumah terus menerus menemaninya.
 
Jauh sebelum itu, Nino mengingat kakinya yang harus beristirahat ini. Ketika itu ia tengah mengiring bola dan "Brakkk" seseorang memberikan sleding kepada Nino sebagai upaya merebut bola.
 
"Akhhhh..." 
 
Jeritan Nino berhasil membuat seisi sekolah berlarian ke arahnya, otomatis guru pun panik dan segera membawa Nino ke UKS dengan penanganan dokter sekolah.
 
Nino dinyatakan terkilir dan harus istirahat total selama 7 hari, sayangnya semuanya terasa berat hanya sampai di hari ketiga.
 
Baca Juga: Cerpen Inspiratif Islam: Kisah Ahmad dan Infaq yang Menginspirasi
 
Sore beranjak, seorang mengetuk pintu kamarnya dan seperti tebakannya Papa baru pulang dari kantor, langsung ke kamarnya.
 
"Assalamualaikum anak papa yang ganteng..."
 
"Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh pa, bosan pa. Nino sangat sangat bosan" keluh Nino dengan seketika.
 
Papa tertawa mendengarkan ia berkeluh kesah seperti itu, mengingatkan kala ia muda pun adalah tipe orang yang harus berada di luar hingga minimal bertemu satu orang sehari.
 
Ia lantas duduk di pinggir dipan dan melihat kaki Nino. Diajaknya untuk berlatih berjalan menggunakan tongkat yang dibelikan papa tadi sebelum sampai di rumah.
 
Nino sempat tidak mau, karena ia berpikir akan lebih lama apabila ia sampai dibelikan tongkat.
 
Ia benar-benar marah dengan papanya, menganggap bukannya memberikan kemudahan, malah memberikan kesulitan.
 
Baca Juga: Cerpen Islam Kisah Nabi Daud: Raja yang Penuh Kebijaksanaan
 
Karena hal tersebut papanya diusir dari kamar Nino dan meninggalkan tingkat itu saja.
 
Waktu berlalu, magrib datang. Kak Riri mengetuk pintu mengajaknya sholat berjamaah dengan ia sebagai imam, sebab Papanya ke masjid.
 
Saat kak Riri bicara demikian, Nino menangis tersedu-sedu dan meratapi nasibnya.
 
"Nino gak bisa jadi imam kak, liat kaki Nino aja gak bisa diajak berdiri." Nino menangis sesenggukan, hingga semua ucapannya terdengar bagai rancauan di waktu transisi.
 
Kak Riri memeluk Nino, memahami hatinya yang sensitif karena baru saja mengalami kesulitan dalam hidupnya yang beranjak remaja ini.
 
Papanya sebenarnya sudah bercerita akan hal ini tadi sebelum magrib, kejadian tongkat dan amukan adik satu-satunya ini.
 
Kak Riri diminta untuk mengajaknya supaya Nino terhibur dan nyaman bicara selaku kakak dan adik, hingga pun apabila memang mengobrol papanya menyebalkan.
 
Nino menangis selama kurang lebih 15 menit lamanya.
 
"Udah? Sedih? Nggak apa kok, semua manusiawi. Tentang kesedihan, kecewa, amarah. Hakikatnya manusia."
 
"Tapi, semua kondisi berubah kak. Nino gak sekolah, gak main bola, gak keluar. Sedih..." Tangis Nino semakin menjadi.
 
Papa dan mama yang lama menunggu kedua anaknya belum ke ruang makan, mereka menyusul ke kamar Nino.
 
Kaget mereka melihat Nino dan Kak Riri berpelukan dan tengah menangis.
 
Papa dan mama mendekati mereka menunggu jawaban atas kesulitan apa yang tengah mereka rasakan.
 
Hadirnya mereka membuka sedikit kemudahan Kak Riri untuk menenangkan Nino yang mulai merancau.
 
Setengah hati mama teriris mendengar rancauan anak bungsunya tersebut, belum lagi tangisnya yang begitu pilu.
 
Papa segera mengambil alih setelah melihat kondisi mama dan kak Riri yang terbawa perasaan dan ikut menangis.
 
"Nino, lihat Papa. Bersama kesulitan pasti ada kemudahan, nak" papa berkata tegas memegang tangannya yang berusaha memukul kasur.
 
Papa tak menyangka akan menemukan kondisi ini pada anak lelakinya, merasakan ada hal yang ia telah lupakan dalam pendidikan kemandirian selaku seorang lelaki.
 
Tetapi juga ia menyadari bahwa Nino tidak termakan budaya, dimana laki-laki harus selalu kuat tidak boleh menangis.
 
Nino mampu mengungkapkan perasaannya dan bicara soal perasaannya.
 
Pada akhirnya papa, mama, kak Riri dan Nino makan di kamar Nino sembari bicara soal ungkapan Papa tentang bersama kesulitan ada kemudahan.
 
Hal itu papa jelaskan bahwa terdapat dalam Al-Insyirah ayat 5—6. Nino masih merasakan kesedihan itu meski sudah lebih lega.
 
Besok papa berjanji untuk cuti kerja dan mengajaknya ke sekolah bertemu teman-temannya.
 
Hal ini cukup menghibur Nino dan mengembalikan kebahagiaannya.***
 
Sobat Genmuslim yang baik hatinya, ingin mendapat berita update setiap hari dari Genmuslim.id? Ayo gabung di Grup Telegram "GENMUSLIM NEWS", caranya klik link https://t.me/genmuslimnews, kemudian join. Langkah pertama install aplikasi Telegram di Ponsel.

Tags

Terkini