Dengan tas ransel yang berisi cemilan dan peta yang dia gambar sendiri, Dika berangkat ke dalam hutan yang belum pernah dia jelajahi sebelumnya.
Hutan itu dikenal sebagai Hutan Mistik karena kabarnya terdapat makhluk-makhluk ajaib di dalamnya.
Setelah berjalan beberapa lama, Dika menemukan jejak-jejak kaki yang aneh di tanah.
Dia mengikuti jejak tersebut dan tiba-tiba dia menemukan seekor Kuda berwarna Putih yang belum pernah dia lihat sebelumnya.
Baca Juga: Cerpen Mandre, Membahas Arti Keluarga dari Sudut Pandang Biang 70 Tahun
Kuda itu berjalan mengelilingi Dika dan memberikan suara riang.
"Begitu senangnya melihatmu, Dika. Aku adalah Riri, Kuda penunjuk jalan di Hutan Mistik," kata Kuda itu.
Dika pun kagum dengan kemampuan Kuda itu.
Riri pun menawarkan untuk menjadi pemandu Dika dalam petualangannya.
Mereka bersama-sama menjelajahi hutan, menemukan sungai yang indah dan gua-gua misterius.
Baca Juga: Cerpen Fiksi Mini Tema Cinta: Kelambu Enggak Kelabu, Sebuah Janji Kelingking
Di salah satu gua, mereka bertemu dengan Lulu, seorang peri kecil yang sedang kesulitan mengambil buah tinggi di atas pohon.
Dengan peralatan hiking yang dimilikinya, Dika berhasil membantu Lulu mendapatkan buah tersebut.
Sebagai ucapan terima kasih, Lulu memberikan Dika sebuah batu ajaib yang katanya bisa mewujudkan satu permintaan.
Dengan berat hati, Dika akhirnya harus kembali pulang ke desa setelah petualangan yang luar biasa ini.
Baca Juga: CERPEN: Kisah Petualangan 3 Sahabat dan Harta Karun Persahabatan
Namun, dia tahu bahwa dia akan selalu bisa kembali ke Hutan Peri dengan bantuan Riri.
Dengan hati penuh harap, Dika memegang batu ajaib dan berkata, "Aku ingin petualangan ini tak pernah berakhir."
Tiba-tiba, angin kencang menerpa Dika dan dia merasa seperti sedang terbang.
Ketika Dika membuka matanya, dia berada di depan pintu rumahnya.
Baca Juga: Cerpen Pendidikan: Mengubah Nasib Melalui Pendidikan
Dia tersenyum puas, tahu bahwa petualangannya masih akan terus berlanjut, meskipun dia berada di rumah.***