Keunggulan lain angka Arab adalah konsep nol (0) yang pertama kali diperkenalkan oleh ilmuwan India dan dikembangkan lebih lanjut oleh Al-Khawarizmi.
Penambahan angka nol memungkinkan lahirnya perhitungan matematis yang lebih rumit, termasuk algoritma, kalkulus, hingga teknologi digital yang kita gunakan sekarang.
Selain angka, istilah "abjad" yang sering digunakan saat ini juga memiliki asal-usul yang menarik. Sebenarnya, abjad berasal dari urutan huruf Arab, yaitu Alif, Ba, Jim, Dal.
Sementara itu, alfabet merujuk pada urutan huruf Latin, yaitu A, B, C, D. Musabab kemiripan bunyi, banyak orang keliru menyamakan istilah ini.
Baca Juga: Sunan Gresik Bukan Orang Indonesia? Simak Asal Usul Wali Songo yang Menyebarkan Islam di Jawa!
4. Evolusi Angka Arab dalam Peradaban Modern
Perjalanan panjang angka Arab hingga menjadi angka modern tidak hanya melibatkan evolusi bentuk, tetapi juga perluasan penggunaannya.
Angka Arab menjadi dasar sistem penomoran global, dari perhitungan bisnis hingga algoritma teknologi.
Penerapan angka Arab yang paling signifikan dalam dunia modern adalah di bidang teknologi.
Sistem biner, algoritma, dan program komputer semuanya berakar pada konsep matematika yang dikembangkan oleh para ilmuwan muslim, seperti Al-Khawarizmi.
Jadi, angka yang digunakan secara luas saat ini adalah hasil perjalanan panjang antara budaya dan peradaban.
Dari India ke dunia Islam, lalu ke Eropa, angka-angka ini menyatukan tradisi matematika dari berbagai belahan dunia.
Dengan memahami asal usul angka ini, kita tidak hanya mendapatkan wawasan baru, tetapi juga menyadari betapa pentingnya kontribusi peradaban Islam dalam membentuk dunia modern.
asal usul angka ini adalah bukti nyata bahwa ilmu pengetahuan tidak mengenal batas budaya maupun agama, sekaligus sebagai wujud warisan umat manusia. ***