"Lemonilo pernah meluncurkan produk-produk lainnya, banyak dan gagal. Jadi tidak selalu berhasil," ujar Ronald.
"Banyak sekali kegagalan yang kita alami juga, Konsula gagal, Lemonilo bikin e-commerce juga gagal, bikin brand sendiri juga banyak gagalnya," sebutnya.
Ronald bersama dua rekan pendiri lainnya menilai setiap kegagalan itu sebagai pembelajaran dan diambil hikmahnya.
"Semuanya dijalani dan belajar dari setiap kegagalan karena itu penting, sangat penting sekali," tegasnya.
Kemudian, Ronald menyoroti keberhasilan Lemonilo dalam menciptakan pasar sendiri di tengah persaingan dunia usaha.
"Yang berhasil itu selalu di mana kita menciptakan market sendiri, barang yang sebelumnya tidak ada," terang Ronald.
"Contoh mie instan yang hijau itu sebelumnya tidak ada, kalaupun ada itu kecil-kecilan. Mie hijau dengan bahan yang sehat itu kita ciptakan sendiri," tandasnya.
Ronald Wijaya: Jangan Tergesa-gesa Menjalani Bisnis
Dalam kesempatan yang sama, Ronald juga menuturkan seorang pebisnis harus mau membuat sesuatu dari yang kecil.
"Setiap kali kita mau membuat sesuatu dimulai dari yang kecil dulu," tuturnya.
Menurut Ronald, seseorang yang tergesa-gesa dalam menjalankan bisnis akan menghabiskan banyak uang secara percuma.
"Kita yang tergesa-gesa untuk membuat bisnis kita menjadi besar. Semua butuh proses," tegas Ronald.
"Banyak orang itu menghabiskan uang ketika mereka berpikir bisnisnya akan berjalan lancar, menurutku itu kesalahan besar," lanjutnya.
Ronald menyarankan untuk menginvestasikan uang dalam menjalani bisnis untuk satu toko yang terbukti berhasil.
"Justru lebih baik investasikan uang kepada salah satu bisnis yang terbukti berhasil," sebut Ronald.
"Seperti misalnya kita mau buka 100 toko, tapi cobalah buktikan 1 toko itu terbukti berhasil," tandasnya.***