GENMUSLIM.id - Mertua adalah orang tua dari pasangan kita. Setelah menikah kita bisa saja kumpul tinggal bersama dengan mertua ataupun tidak tinggal dengan mertua.
Kita dengan mertua kita pasti pola pikirnya berbeda. Semisal seperti mertua bisa menyelesaikan masalah dengan cara A, sedangkan kita menyelesaikan masalah dengan cara B.
Itu saja sudah berbeda, jika kita tidak terima dengan sebuah keputusan mertua atau mertua yang tidak terima dengan keputusan kita, maka itu semua akan jadi masalah besar diantara kita dan mertua.
Bisa saja mertua marah pada kita dan pasangan kita. Jika ini terjadi malah berbahaya. Sebab kita susah membangun hubungan yang baik.
Dikutip GENMUSLIM.id dari YouTube Dakwah Parenting pada Hari Sabtu, 9 November 2024. Dr Aisah Dahlan menjelaskan tentang cara menghadapi mertua dengan lembut tanpa marah.
Ada seseorang yang bertanya kepada dr. Aisah Dahlan, bagaimana cara menghadapi mertua?
Kemudian dr. Aisah Dahlan menjawab seperti berikut. Bagaimanapun mertua kita harus tetap menghormatinya, apalagi kita perempuan. Di dalam islam posisi perempuan terhadap ibu mertua, ibu mertua yang lebih tinggi derajatnya karena dia orang tua pasangan kita.
Menurut dr. Aisah Dahlan, ibu seorang laki-laki mempunyai vibrasi gelombang elektromagnetik terhadap anaknya yang laki-laki. Jika seorang ibu pada anaknya, dia benar-benar frekuensinya sama persis.
Kita ambil contoh tentang masalah provider. Semisal, kalau seorang ibu xl maka anaknya juga xl, jika ibunya telkomsel maka anaknya juga telkomsel. Sedangkan, istri dengan suami itu merupakan provider yang berbeda.
Namun, ibu mertua dan suami itu providernya sama, ada pepatah yang mengatakan seperti ini, kalau seorang ibu senang maka anak tiga kali lebih senang. Jadi kalau kita mau anak kita senang, kita harus senang dulu agar mereka lebih senang.
Baca Juga: Tips Dari dr Aisah Dahlan: Cara Ampuh Memahami Rasa Cinta Kepada Pasangan Dengan Lebih Dalam
Kalau mau suami kita senang, maka kita harus bisa membuat ibu mertua senang agar suami kita senang.
Jika ibu mertua nada bicaranya agak keras, maka kita harus diam tidak boleh melawan. Kita diam dan coba bawa istighfar. Karena diam lebih baik daripada jika melawan malah jadi masalah.