Mungkin anak juga merasa bingung atau sedih karena kejadian tadi, jadi biarkan mereka bercerita.
Contoh:
Anak: "Aku nggak sengaja. Aku cuma pengen main."
Ayah/Ibu: "Ayah/Ibu ngerti, sayang. Terima kasih sudah jujur. Ayah/Ibu juga mau kamu bisa bermain tanpa ada yang terluka."
Mendengarkan dengan penuh perhatian memebuat anak merasa dihargai dan dipahami. Mereka tahu bahwa perasaan mereka juga penting buat kita.
Baca Juga: Bagaimana Cara Hidup Menjadi Berkah dan Tenang? Berikut Nasehat Dari Ustadz Adi Hidayat
5. Bicarakan Solusi Bersama
Terakhir, ajak anak cari solusi bareng-bareng untuk mencegah kejadian serupa terulang lagi.
Ini juga kesempatan buat mengajarkan tanggung jawab dan kerja sama.
Contoh:
"Gimana kalau sekarang kita bersihkan sama-sama, terus kita buat peraturan baru supaya nggak ada lagi barang yang jatuh seperti ini? Misalnya kita cuma boleh main di tempat yang jauh dari meja makan. Setuju?"
Dengan cara ini, anak jadi merasa dilibatkan dan belajar menyelesaikan masalah dengan cara yang lebih positif.
Selain itu, anak juga jadi paham bahwa setiap masalah bisa dicari solusinya bersama, bukan dengan bentakan atau marah-marah.
Menjadi orangtua memang penuh tantangan, terutama dalam mengelola emosi.
Membentak anak mungkin terjadi sesekali, tapi yang terpenting adalah bagaimana kita memperbaikinya setelah itu.