GENMUSLIM.id – Beberapa waktu lalu, jagat maya sempat dihebohkan dengan kasus kekerasan yang terjadi di salah satu daycare di Bogor.
Tidak hanya berhenti di sana, kasus serupa juga terjadi di kota Pekanbaru.
Hal ini sontak mengundang kemarahan dan kesedihan dari warganet terutama ibu-ibu.
Bagaimana tidak, sebagian orang tua mempercayakan anaknya untuk dijaga agar merasa nyaman.
Namun nyatanya, masih banyak daycare yang tidak memegang amanah dari para orang tua.
Tentu hal ini menjadi pertanyaan bagi orang, apakah ada hukum dalam pendirian daycare? apakah ada jaminan atau hukuman jika terjadi kekerasan? dan apakah tujuan dari daycare itu sendiri?
Menurut Femmy Eka Putri, daycare merupakan pengasuhan sementara anak usia 0-6 tahun dari orang tua bekerja yang bertujuan untuk memastikan agar anak tetap mendapatkan pengasuhan yang sesuai dengan hak-hak dasarnya dengan memperhatikan perkembangan mereka.
Landasan Hukum Perlindungan Anak
Asisten Deputi Pemenuhan Hak dan Perlindungan Anak Kemenko PMK ini menjelaskan jika negara turut serta menjamin hak dan perlindungan terhadap anak termasuk pengasuhan anak.
Hal ini telah tercantum dalam UU Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak.
Pada pasal 37 menjelaskan bahwa anak yang orang tuanya tidak dapat menjamin tumbuh kembang anaknya secara wajar, baik fisik, mental, spiritual, maupun sosial, maka pengasuhan anak dilakukan oleh lembaga yang mempunyai kewenangan untuk itu.
Selain itu, telah diatur dalam Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah dan Peraturan Presiden Nomor 65 Tahun 2020 tentang Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.
Fungsi dari daycare ini adalah perlindungan dalam memberikan rasa aman dan nyaman serta mencegah tindak kekerasan terhadap anak, afeksi untuk memberikan kebutuhan kasih sayang setiap anak, dan sosialisasi dan melatih kemandirian.