Sebagian besar umat muslim merayakannya pada tanggal 12 Rabi'al-Awwal dalam penanggalan Hijriyah, yang sesuai dengan tanggal kelahiran Nabi Muhammad SAW.
Namun, ada perbedaan pendapat di antara berbagai aliran Islam dan beberapa tidak merayakan perayaan ini sama sekali.
Tradisi dan kegiatan, salah satu tradisi yang umum dalam perayaan maulid Nabi adalah majelis ilmu dimana, ulama memberikan ceramah tentang kehidupan dan ajaran Nabi Muhammad SAaw.
Umat muslim sering membaca sirah yang merupakan biografi Nabi Muhammad SAW untuk memahami lebih baik perjalanan hidupnya.
Umat muslim juga sering mengucapkan shalawat (doa dan pujian) untuk memperingati Nabi Muhammad SAW.
Maulid Nabi sering menjadi kesempatan untuk mengadakan kegiatan sosial, termasuk memberikan makanan kepada orang miskin dan berbagi dengan yang membutuhkan.
Setiap negara atau wilayah mungkin memiliki tradisi sendiri dalam merayakan maulid Nabi.
Misalnya di Turki, perayaan ini dapat mencakup parade karnaval dan kegiatan budaya lainnya, sementara di berbagai wilayah Arab, acara-acara keagamaan dan makanan khusus menjadi fokus.
Perayaan maulid Nabi juga bisa menjadi momen untuk mempromosikan toleransi beragama.
Di banyak negara dengan populasi beragam agama, perayaan ini sering dihadiri oleh warga dari berbagai keyakinan, yang berbagi dalam semangat persaudaraan dan penghormatan terhadap Nabi Muhammad SAW.
Baca Juga: Menggapai Keberkahan Bulan Maulid: Mengenang Kelahiran Nabi Muhammad SAW
Salah satu aspek yang paling mencolok adalah parade karnaval yang diadakan di berbagai kota.
Parade ini menampilkan pawai yang menggambarkan kisah kehidupan Nabi Muhammad SAW dan peristiwa-peristiwa penting dalam sejarah Islam.
Selama parade, warga Turki dari berbagai latar belakang budaya dan etnis berkumpul untuk merayakan bersama.