Ini Penjelasan dr Aisah Dahlan Tentang Watak Anak Laki Laki yang Jarang Diketahui, Orang Tua Wajib Tahu!

Photo Author
- Sabtu, 19 Oktober 2024 | 08:42 WIB
Menurut dr Aisah Dahlan anak  laki laki sedang belajar ketika mereka bermain. (Foto: GENMUSLIM/ dok: facebook dr. Aisah Dahlan )
Menurut dr Aisah Dahlan anak laki laki sedang belajar ketika mereka bermain. (Foto: GENMUSLIM/ dok: facebook dr. Aisah Dahlan )

GENMUSLIM.id- Seorang ibu bertanya kepada dr Aisah Dahlan mengapa anak laki laki nya tidak mau belajar, hobinya main game? Ternyata inilah yang membedakan watak anak laki laki dan perempuan.  

Sebagaimana dikutip GENMUSLIM dari akun Instagram @dr.aisahdahlan pada Sabtu, 19 Oktober 2024, dijelaskan oleh dr. Aisah Dahlan bahwa memang anak laki-laki belajar saat mereka bermain.  

Banyak orang tua yang belum mengetahui bahwa aktivitas bermain bagi anak laki-laki merupakan proses mereka belajar, karena di otak laki-laki berdasarkan hasil penelitian ada program sport dan game, dan program ini tidak ada di otak perempuan. 

Olahraga ini bisa apa saja terutama anak-anak dengan bakat kecerdasan kinestatik demikian juga dengan game, mungkin di jaman dulu permainan ini dapat berupa main layangan, sepeda, gundu, galah asin, disesuaikan dengan era nya.

Baca Juga: Perspektif dr Aisah Dahlan Dalam Memahami Perbedaan Kebutuhan Emosional Suami Istri dalam Rumah Tangga

Saat ini di era digital, begitu permaian anak lebih lebih beragam dan lebih banyak terfokus pada permaian digital.

Yang berbeda dari watak laki-laki dan perempuan adalah program sport dan game tidak mendominasi, sebab pada perempuan salah satu program yang ada di otaknya adalah aktivitas shoping atau belanja.

Para ilmuan melakukan penelitian tentang perbedaan otak laki-laki dan perempuan selama sekitar 10 tahun. 

Penelitian tersebut mengungkapkan bahwa anak laki-laki sejak kecil sampai menginjak usia 18 tahun, otak kanan nya yang akan berkembang terlebih dahulu.

Menurut dr. Aisah Dahlan otak kanan anak laki-laki itu merupakan otak santai, otak rileks, otak bermain sampai usia 18 tahun.  

Setelah 18 tahun maka otak kirinya yang digunakan untuk menganalisa, berpikir dan menghitung akan sama dengan otak kanannya.  

Oleh karena itu anak laki-laki yang masih berusia di bawah 18 tahun masih berada dalam fase berproses, sehingga orang tua harus dapat memakluminya.  

Orang tua pun perlu bersabar dalam mendidik anak laki-laki yang berusia di bawah 18 tahun, bahkan terkadang diperlukan kreativitas seperti menggunakan media visual seperti gambar atau alat peraga dalam mengajarkan sesuatu.  

Perbedaan watak anak laki-laki yang lain adalah dari sisi emosional, di mana anak laki-laki lebih memilih sendiri dan diberikan ruang untuk dirinya sendiri, sementara anak perempuan umumnya ingin bercerita dan didengarkan ketika dihadapkan pada suatu masalah.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Ninik Reatni Rukmiantika

Sumber: Instagram @dr.aisahdahlan

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X