Libur bersama Idul Fitri ditetapkan pada tanggal 26-28 Maret, 2-4 April, dan 7-8 April 2025.
Periode libur ini memberikan waktu bagi peserta didik untuk merayakan Hari Raya bersama keluarga.
Kebijakan ini dirancang untuk memastikan kualitas pendidikan tetap terjaga selama bulan Ramadhan 1446 H.
Selain itu, nilai-nilai keagamaan diintegrasikan ke dalam proses pembelajaran sehingga peserta didik tidak hanya memperoleh ilmu pengetahuan, tetapi juga penguatan karakter spiritual.
Dengan demikian, diharapkan peserta didik mampu menyeimbangkan kegiatan belajar dengan ibadah selama bulan suci.
Meskipun kebijakan ini memiliki tujuan positif, beragam tanggapan muncul dari masyarakat, khususnya para guru dan warganet.
Banyak dari mereka mengungkapkan ketidakpuasan terhadap kebijakan ini, terutama karena dianggap sudah membuat gaduh, tetapi hasilnya tetap sama seperti tahun sebelumnya tidak ada yang beda.
Seperti komentar dari pemilik akun @edijun0007, "sudah bikin gaduh, malah masuk seperti biasa.”
Kemudian ditanggapi oleh pemilik akun @juju.juhaeriah.jj27, “Dari tahun ke tahun juga kalau Ramadhan ya seperti itu, di awal pembelajaran di rumah, untuk pembelajaran di sekolah antara 2-3 Minggu dilanjut 3-4 hari sebelum lebaran sampai setelah lebaran libur Idul Fitri, tapi kenapa sekarang seheboh itu untuk kegiatan di bulan Ramadhan”.
Sementara itu pemilik akun @rin_dia_ni mengatakan bahwa lagi lagi merasa di prank oleh pernyataan pemerintah.
“Sama aja kayak tahun kemarin, gak ada bedanya ????. Lagi-lagi kena prank.”
Sedangkan pemilik akun @rakyan_iman berkomentar, “Mau libur apa ngga, ngga masalah. Tp please lebih bijak mengeluarkan pernyataan ..”
Komentar-komentar ini mencerminkan ketidakpuasan dari para pendidik dan warganet terhadap kebijakan yang diambil pemerintah.