GENMUSLIM.id - Hari kedua Pesantren Al Ukhuwah mengadakan pelatihan sertifikasi metode pengajaran Al Qur'an.
Kali ini Pesantren Al Ukhuwah yang merupakan salah satu sekolah terbaik di Subang itu melanjutkan kegiatan, guna mengembangkan skill guru agar semakin mantap.
Pelatihan guru yang berlangsung dua hari itu, dipenuhi oleh gema semangat para guru Al Quran dan guru mata pelajaran umum.
Kepada tim GENMUSLIM pada Sabtu, 10 Agustus 2024, Kabid Pendidikan Pesantren Al Ukhuwah Ustadz Subakti Indrajaya, SH memang menyiapkan pelatihan guru ini agar meningkatkan skill para guru.
Harapannya para guru yang mengajar Al Qur'an menyapai 100% lulus sertifikasi pada pelatihan tersebut.
Baca Juga: Hebat! Al Ukhuwah Salah Satu Pesantren Terbaik di Subang Mengadakan Pelatihan Guru TK SD SMP dan SMA
Namun, ia mengatakan masih ada toleransi hingga 20%, artinya 80% guru Al Qur'an wajib lulus pada sertifikasi mengajar tersebut.
"Ana targetkan minimal 80% peserta inti lulus sertifikasi ini, peserta inti adalah guru yang mengajar Al Qur'an di setiap unit sampai guru di jenjang SMA," ujarnya
"Namun, ana tetap mengharapkan semuanya lulus sertifikasi ini, sedangkan apabila ada yang tidak lulus, ana mau koordinasi dengan trainer mengenai evaluasinya seperti apa," imbuhnya.
Ternyata peserta yang mengikuti pelatihan tersebut berjumlah 53 guru, yang berasal dari unit TK, SD, SMP, SMA dan Asrama bahkan ada perwakilan dari pihak Yayasan Al Ukhuwah.
Di dalamnya terdapat guru inti, yaitu pengajar Al Qur'an dan guru yang tidak mengajar Al Qur'an.
Diketahui pada hari kedua ini, ada materi dan praktek micro teaching dengan menerapkan metode pembelajaran Al Qur'an yang telah diajarkan.
Pembicara pada kesempatan ini ada dua, yaitu Ustadz Ahmad Rifai dan Ustadzah Ilis, diketahui keduanya dari Bogor.
Sengaja diundang, dan menginap dari tanggal 9, dan mengisi pelatihan guru di tanggal 10.
ustadz Ahmad Rifai mengatakan bahwa seorang guru Al Qur'an harus bisa memberikan manfaat kepada orang lain.
Manfaat yang dimaksud ialah mengajarkan Al Qur'an kepada orang-orang terdekatnya.
"Mungkin temen temen bagus baca Al-Qur'an nya tapi sekian tetangga kita, sekian kolega kita, banyak yang tidak bisa baca," terangnya.
Ustadz Ilis menyampaikan bahwa guru harus memiliki ide, untuk menarik perhatian siswa, apabila sudah bosan, cari ide lainnya.
"Kalau sudah bosan, besoknya cari lagi cara yang lain," ujarnya
Artinya ide itu harus fresh, agar siswa tidak mengalami bosan selama pembelajaran.
Menurutnya guru yang memiliki cahaya, yakni cahaya ilmu, harusnya memiliki banyak ide agar siswa tidak bosan.
"Guru yang bercahaya adalah guru yang banyak ide," imbuhnya
Para guru yang mengikuti pelatihan tersebut pun terlihat antusias, mereka bisa mengikuti kegiatan sampai selesai.
Ustadzah Ilis menyampaikan bahwa potensi guru Al Qur'an di Al Ukhuwah sudah bagus.
Ia juga memuji para guru ketika menyampaikan materi, pada kesempatan pelatihan hari kedua.
"Insya Allah guru Al Ukhuwah udah keren-keren lah," ucapnya sumringah
"Hasil tash-hih para guru kemarin saya bersama ustadz Rifai luar biasa, Al Ukhuwah ini sudah aman," sambungnya. ***