pendidikan

Paslon Capres dan Cawapres Ramai ambil isu Stunting, Dr Tan Shot Yen : Ini Mitos atau Faktanya!

Sabtu, 3 Februari 2024 | 13:19 WIB
Ilustrasi mitos/fakta Stunting (GENMUSLIM.id/dok: depositaphoto)

GENMUSLIM.id - Stunting menjadi masalah serius yang sedang dihadapi bangsa Indonesia saat ini.

Angka Stunting di Indonesia sudah jauh mengalami penurunan dari tahun 2021. Target penurunan sampai 14% persen di tahun 2024 masih terus diupayakan 

Isu mengenai stunting selalu hangat dibicarakan terlebih ketika Paslon Capres dan cawapres nomor urut 2 dan 3 kembali mengangkat isu ini. 

Dilansir Genmuslim.id dari lama Instagram Dr Tan Shot Yen (@drtanshotyen) berikut fakta dan mitos mengenai stunting.

1. (MITOS) Stunting dimulai akibat bayi kurang gizi sejak lahir 

Baca Juga: GAMA CERDAS: Agenda Ganjar-Mahfud Untuk Mencegah Stunting Dan Lakukan Penyuluhan di Jawa Tengah, Simak Selengkapnya!

Faktanya, kekurangan nutrisi selama kehamilan bisa menyebabkan janin tidak tumbuh dengan baik sehingga meningkatkan resiko stunting.

Itulah mengapa, gangguan tumbuh kembang anak yang terjadi di rentang seribu hari pertamanya (antara usia kandung sampai 2 tahun) yang berhubungan dengan gizi buruk, infeksi berulang dan stimulasi psikososial yang tidak cukup.

2. (MITOS) Dampak stunting hanya akan menyebabkan anak pendek

Faktanya, salah satu dampak stunting yang terlihat memang tubuh penderitanya yg pendek.

Tapi masih banyak dampak lainnya dalam waktu panjang. Misalnya, Stunting bisa menyebabkan perkembangan kognitif anak terhambat sehingga kecerdasannya kurang.Ada juga resiko degeneratif di masa depan seperti diabetes melitus, hipertensi, hingga jantung koroner

Baca Juga: Susu Formula tidak Diperlukan Untuk Anak Menurut AAP Ini Penjelasan Dr. Meta Hanindita: Efektifitas Susu Formula dalam Mencegah Stunting Dipertanyakan

3. (MITOS) Stunting terlihat "cebol" atau kerdil

Faktanya, Stunting bukan kerdil atau cebol tapi tingginya lebih pendek 6,6 cm - 9 cm ketimbang jika dia tidak Stunting

Halaman:

Tags

Terkini