Istilah Fatherless ini marak diperbincangan akhir - akhir di berbagai seminar atau webinar parenting antara orang tua dan anak.
Mengapa tidak, ternyata Fatherlass ini sudah tak asing lagi ditemukan di berbagi macam latar belakang kehidupan seseorang.
Banyak orang yang merasakan hal yang sama mengenai Fatherlass serta dampak nya terhadap keberlangsungan hidup, membuat istilah Fatherlass ini semakin menjadi sorotan.
Baca Juga: Seputar Parenting: Orang Tua Harus Tahu Hukum Merayakan Ulang Tahun Dalam Islam, Simak Selengkapnya!
Apalagi dampak Fatherlass ini, umumnya dirasakan oleh anak-anak baik laki-laki ataupun perempuan.
Keduanya memiliki penderitaan yang sama namun masalah yang berbeda.
Bagi anak perempuan, kedekatan dan waktu bersama sosok orang tua adalah satu hal yang penting dalam pembentukan karakter dan kepribadiannya.
Sosok ayah yang berperan dalam hidup anak perempuan akan membentuk ikatan yang kuat dan saling terhubung yang akan menjadikan simpul yang baik, dalam menjalini hidup bagi keduanya.
Anak perempuan memiliki keterikatan khusus dengan ayahnya, sehingga tidak ada keterlibatan ayah dalam hidupnya apalagi semasa kecil akan berdampak pada dirinya setelah dia beranjak dewasa.
Sebelum jauh membahas mengenai topik tersebut, sebenarnya apa sih fenomena Fatherlass ini ?
Dikutip dari laman detik health, Fatherlass adalah suatu fenomena tidak adanya peran dan posisi ayah dalam hidup seseorang.
hal ini bisa disebabkan oleh ayah yang telah meninggal lalu tidak ada sosok yang bisa menggantikan posisi tersebut, atau ayah yang masih ada, namun perannya dan keberadaanya tidak dirasakan.
Menurut laman Woman’s Heallty , Indonesia merupakan negara terbanyak ke 3 yang memiliki kasus Fatherless ini.
Dari angka yang disebutkan tersebut, sangat terlihat da sesuai dengan faktanyya dilapangan. Banyak anal yang tumbuh dewasa dalam hidupnya tanpa sosok ayah.