Pola parenting kedua yang diterapkan orang tua di Belanda pada anak-anak mereka adalah dengan melonggarkan pengawasan terhadap sang anak, maka sangat umum jika kamu akan melihat anak-anak Belanda bisa berlarian serta bermain di taman bermain tanpa adanya pengawasan dari orang tua.
Kamu juga akan melihat bagaimana para orang tua sedang duduk di bangku dengan tenang sambil mengobrol satu sama lain, sementara anak-anak dapat memanjat, berlari dan terjatuh di mana-mana.
Namun, anak-anak Belanda didorong sejak kecil agar mampu mengeksplorasi lingkungan sekitar, serta bisa membersihkan diri ketika terjatuh.
Tidak Pernah Bekerja Lebih dari 40 Jam Seminggu
Salah satu alasan di balik kebahagiaan orang tua Belanda adalah mereka di sana menghargai keseimbangan dalam kehidupan dan pekerjaan.
Setidaknya, para ayah di Belanda mengambil satu hari libur setiap minggu yang disebut Papaday untuk dihabiskan bersama anak-anak mereka.
Memiliki waktu khusus di rumah, berarti lebih banyak ruang untuk aktivitas anak-anak atau mempunyai waktu senggang tambahan untuk dihabiskan di rumah atau di luar rumah bersama orang tua.
Tidak Pernah Makan Terpisah dengan Anak
Orang tua di Belanda berkomitmen untuk dapat makan bersama setidaknya satu kali setiap hari, hal ini menjadi waktu bagi anggota keluarga untuk terhubung dan membicarakan mengenai hari-hari mereka.
Merasa saling terhubung dapat meningkatkan kesehatan mental seluruh anggota keluarga dan berkontribusi pada anak-anak agar lebih bahagia dan seimbang secara emosional.
Memberikan Jadwal Harian yang Jelas
Sejak anak mereka lahir, orang tua di Belanda disarankan memberikan rust, reinheid, regelmaat, yang diterjemahkan menjadi istirahat, kebersihan, serta struktur.
Baca Juga: Attachment Parenting Buat Anak Lebih Dekat Dengan Orang Tuanya, Pahami Pro dan Kontra Penerapannya!
Anak-anak di Belanda secara konsisten diberikan jadwal harian yang jelas, sehingga memungkinkan mereka untuk banyak tidur siang.