GENMUSLIM.id – Orang tua pasti ingin menerapkan pola pengasuhan terbaik untuk anak-anaknya, salah satu gaya pola asuh yang cukup populer saat ini adalah attachment parenting.
Akar dari attachment parenting adalah pendekatan teori keterikatan dari John Bowlby, yang menyebutkan bahwa secara naluriah anak membutuhkan kedekatan kepada “figur kelekatan” yang terjamin aman.
Sementara istilah Attachment parenting pertama kali dipopulerkan oleh Dr. William Sears, MD, seorang dokter anak, dan istrinya, Martha Sears yang seorang perawat.
Mereka menulis buku yang berjudul The Attachment Parenting Book.
Dalam buku tersebut dipaparkan bahwa bayi untuk berkembang membutuhkan keterikatan dan rasa aman dari orang tuanya.
Lebih jelasnya, attachment parenting adalah pola asuh yang menekankan pentingnya keterikatan emosional yang kuat antara anak dengan orang tuanya.
Attachment parenting dijalankan dengan aktifnya partisipasi orang tua dalam pengasuhan anak. Seperti menyusui, tidur bersama, menggendong anak, dan pengasuhan responsif.
Sama seperti pola asuh lainnya, attachment parenting menuai banyak kontroversi di tengah masyarakat, ada yang setuju, ada pula yang kurang mendukung metode ini.
Dikutip Genmuslim dari beberapa sumber pada Sabtu, 21 Oktober 2023, berikut pro dan kontra dari penerapan attachment parenting:
Pendapat Pro Attachment Parenting
Pendukung attachment parenting memiliki pendapat bahwa pendekatan pola asuh ini berdampak positif baik bagi anak maupun orang tua. Berikut manfaat penerapannya:
- Adanya Keterikatan yang Kuat
Attachment parenting menumbuhkan ikatan emosional yang kuat antara orang tua dan anak. Ikatan emosional ini memberikan rasa yang aman.
Banyak orang tua menganggap pengasuhan ini memuaskan secara emosional dan pas dengan naluri orang tua mereka untuk berinteraksi dengan anak melalui cara ini.
