Di CUPB, materi kuliah disampaikan dalam bahasa Mandarin dan Inggris. Muhammad Apriansyah mengungkapkan bahwa dosen menyediakan bahan belajar seperti presentasi dalam bahasa Inggris untuk membantu mahasiswa internasional memahami materi teknis.
Bagi Apriansyah, yang memiliki latar belakang pendidikan teknik, bahasa teknis lebih mudah dipahami, sehingga proses adaptasi di universitas menjadi lebih lancar.
Kehidupan Mahasiswa Muslim di Tiongkok
Muhammad Apriansyah juga berbagi pengalamannya sebagai mahasiswa Muslim di Tiongkok. Di sekitar kampus, tersedia fasilitas pendukung seperti masjid, restoran halal, dan kantin khusus makanan halal.
Ia merasa komunitas lokal sangat toleran terhadap praktik ibadahnya, bahkan memberikan dukungan selama ia menjalankan salat di ruang kelas.
Baca Juga: Politeknik Indonusa Surakarta Resmi Membuka Kesempatan Kuliah dengan Beasiswa Hingga Lulus
Aktivitas di Luar Kampus
Muhammad Apriansyah aktif mengikuti berbagai lomba pidato dan puisi dalam bahasa Mandarin, yang menurutnya sangat membantu meningkatkan kemampuan bahasa dan memperkaya pengalaman.
Ia menekankan pentingnya menjaga keseimbangan antara kehidupan akademik dan kegiatan non-akademik untuk mengembangkan keterampilan secara menyeluruh.
Peluang Karier Setelah Lulus
Dengan kemampuan bahasa Mandarin dan pendidikan teknik dari universitas ternama, peluang karier di sektor perminyakan sangat terbuka lebar.
Muhammad Apriansyah mengungkapkan bahwa perusahaan-perusahaan besar dari Indonesia dan Tiongkok sering mencari tenaga kerja dari universitas ini.
Bahkan, Muhammad Apriansyah sudah memiliki koneksi dengan perusahaan minyak untuk bekerja setelah lulus, sejalan dengan proyek kerja sama antara pemerintah Tiongkok dan Indonesia.
Dukungan dari Pemerintah Tiongkok
Pemerintah Tiongkok sangat mendukung mahasiswa internasional untuk belajar di negara tersebut.