Menjadi Seorang Ibu yang Diidolakan Anak-anak, 5 Cara Menjalin Kedekatan Antara Ibu dan Anak

Photo Author
- Selasa, 26 Desember 2023 | 08:50 WIB
 Ilustrasi kedekatan antara Ibu dan anak ((Foto: GENMUSLIM.id/dok: Pexels.com))
Ilustrasi kedekatan antara Ibu dan anak ((Foto: GENMUSLIM.id/dok: Pexels.com))

Berikut ini dikutip Genmuslim dari akun Instagram @talkparenting beberapa cara atau proses menjalin kedekatan ibu dan anak.

  1. Penuhi Hak Menyusu Anak

Anak memiliki hak menyusu kepada ibunya dari usia 0 hingga 2 tahun, sehingga dengan rentang waktu tersebut terbentuk emotional bonding (ikatan perasaan).

Ketika anak menangis, segera datangi dan tidak menunda-nunda memenuhi kebutuhannya dengan dalih sibuk pekerjaan lain.

Baca Juga: Pentingnya Ketegasan: Bagaimana Menetapkan Batasan Usia untuk Menjadi Tegas sebagai Orang Tua Dalam Mendidik?

Respons lambat dari orang tua, terutamanya ibu membuat si anak ketika remaja tidak peka terhadap perasaan ibunya.

Anak yang sudah ada emotional bonding akan lebih sensitif dengan suasana hati ibunya.

Contohnya, ketika sang ibu diam saja dalam beberapa saat, si anak akan merasa bahwa ada yang menganggu hati ibunya, lantas sang anak bertanya, "ibu kenapa? Lagi sedih ya?"

  1. Peluk dan Dekap Anak Sesering Mungkin

Pelukan dan dekapan hangat sang ibu terhadap anak dapat membuat ibu menjadi sosok yang selalu dirindukan sang anak.

Anak yang jarang dipeluk serta jarang mendapat dekapan hangat ibunya akan menjadikan anak yang tidak mudah berempati terhadap sekitar.

Baca Juga: Ada Rencana Tambah Momongan? Berikut Tips Program Hamil Anak Laki-Laki Yang Layak Dicoba

  1. Jadilah Sahabat bagi Anak

Terkhusus bagi anak remaja, sang ibu harus bisa memposisikan diri menjadi teman curhatnya.

Biasakan untuk saling berbagi cerita, ibu yang terbiasa bercerita kepada anak tentang apa yang dialaminya hari ini akan membuat sang anak pun mau bercerita juga kepada ibu.

Usahakan untuk tidak seperti menginterogasi, jangan selalu beri pertanyaan, tapi berikan pula pernyataan.

Contohnya, jangan tanyakan "kenapa menangis? Ada apa?" Tetapi coba mulai dengan pernyataan, "kalau sedang sedih memang lebih lega dengan menangis kan ya.."

Setelah itu lanjutkan dengan menceritakan diri ibu dahulu yang berkaitan dengan kejadian yang sama, kelamaan anak akan mulai terpancing dan mulai menceritakan apa yang tengah dirasakannya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Zaiyana Nur Ashfiya

Sumber: Instagram @talkparenting

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X