3. Finlandia
Parenting yang di terapkan di negara Finlandia adalah parenting dengan menyatakan antara peran ayah dan ibu dalam mengasuh dan membesarkan anak.
Jika di Indonesia ada 2 hari cuti untuk menemani Istri melahirkan, lain halnya dengan di Finlandia yang memberikan cuti selama 9 minggu dengan gaji yang tetap dibayar sebanyak 70%.
Bukan hanya itu, para orang tua menganggap bahwa setiap anak punya kecepatan belajar yang berbeda, jadi para orang tua tidak akan menyamaratakan kecerdasan mereka.
Contohnya, Jika mereka tidak pandai di Matematika namun jago di bidang Seni, maka anak-anak tersebut tetap dianggap pintar juga cerdas di bidangnya.
4. Swedia
Hampir mirip dengan negara Jepang,yaitu dengan menanamkan sifat mandiri pada parentingnya.
Orang tua di swedia mempersilakan anak untuk belajar dan bermain dengan cara yang mereka sukai.
Baca Juga: Ini Lima Rekomendasi Destinasi Favorit Liburan Singkat di Singapura ala Raisa untuk Para Ibu
5.Belanda
Orang tua di Belanda membesarkan anak yang sopan tanpa adanya memberi hukuman, melainkan memberikan arahan yang jelas.
Karena jika orang tua menyuruh anak mereka untuk mendapatkan nilai terbaik di sekolah, hal ini bisa memicu gangguan mental terhadap anak nantinya.
Salah satu kebudayaan Belanda yang tidak terpisahkan adalah bergerak aktif, sehingga hal ini mendorong anak-anak untuk aktif bermain di luar ruangan.
Misalnya anak dapat bersepeda, berlari, bermain bola, dan lainnya diluar ruangan.
Pola pikir bahwa kebahagiaan dari hubungan baik serta kemampuan untuk bermain dan menghibur diri sendiri telah ditanamkan sejak kecil sehingga membuat mereka tidak manja.***