Wanita itu meminta sesuatu, tetapi aku tidak menemukan sesuatu apa pun di sisiku selain sebiji kurma saja.
Lalu aku memberikan padanya, kemudian wanita tadi membaginya menjadi dua untuk kedua anaknya itu, sedangkan ia sendiri tidak makan sedikit pun dari kurma tersebut, setelah itu ia berdiri lalu keluar.
Kemudian Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam masuk ke tempatku, lalu saya ceritakan hal tadi kepada beliau. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pun bersabda, “Barangsiapa yang diberi cobaan sesuatu karena anak-anak perempuan seperti itu,
lalu ia berbuat baik kepada mereka maka anak-anak perempuan tersebut akan menjadi penghalang untuknya dari siksa neraka.” (HR. Bukhari, no. 5995 dan Muslim, no. 2629).
Modal penting dalam mengasuh anak adalah kesabaran, ada kalanya anak-anak menurut dengan aturan dan perintah orangtua, namun dengan bertambahnya usia ada yang sudah memiliki argumennya sendiri dan tak mau menurut.
Baca Juga: Panduan Islami dalam Mendidik Seorang Anak: 5 Buku Parenting yang Wajib Dimiliki Orang Tua
Para Orang tua memang harus lebih bijak saat menghadapi anak yang berargumen.
Orang tua dianjurkan untuk memperbanyak istigfar dan tidak emosi menghadapinya.
Orang tua yang terbaik bukanlah yang sempurna,akan tetapi orang tua yang selalu belajar mengembangkan potensi diri menjadi orang tua yang bisa mengantarkan anak-anak nantinya ke gerbang jannah.
Dokter sekaligus praktisi Neuro Parenting Skill dr Aisah Dahlan dalam akun YouTube Ibnu Ummar Atjeh tentang sistem saraf dari otak yang mengalir ke badan.
“Dari otak keluar sistem saraf yang menuju ke tubuh baik kanan maupun kiri yang diterima lewat otak kanan mengalir ke bagian kiri badan dan yang diterima otak kiri ke bagian kanan,” kata dr. Aisah Dahlan dalam video yang sama.
Kemudian dr Aisah Dahlan juga mencontohkan saat orang tua mengucapkan
“Juga di pendengaran, setiap yang didengar dia jalan di badan,” kata dr Aisah Dahlan.
Kemudian dr Aisah Dahlan menyampaikan yang terpenting kalau dengan anak adalah harus menjaga lisan dan memberikan omongan atau ucapan yang baik kepada anak kemudian mencontohkan kalau anak sedang pegang gadget sementara waktu shalat sudah masuk, orang tua harus berhati-hati memberikan ucapan.