GENMUSLIM.id - Saat mengetahui anak menonton konten pornografi, tentu perasaan orang tua berkecamuk.
Mulai dari perasaan sedih, kecewa, marah, murka, bahkan merasa gagal dan kecolongan dalam pengawasan anak menonton pornografi.
Dilansir Genmuslim dari Instagram Ariomuhammad @ariomuhammad_87 seorang pegiat scientific parenting, ia menjelaskan bahwa dalam Islam, saat anak memasuki usia prabalig (8--12 tahun) terutama di usia 10--12 tahun, anak harus dikenalkan dengan konsep mimpi basah, menstruasi, ejakulasi, hingga hal-hal terkait dengan masalah tersebut.
Selain itu, anak juga harus diajarkan tentang pentingnya bersuci dan moral terkait pendidikan seks menurut pandangan Islam.
Hal ini dilakukan agar saat anak memasuki fase akil balig, misalnya mendapatkan 'sensasi' daya tagih dari mimpi basah, anak tidak akan mencari hal-hal yang dapat merangsang hasratnya, misalnya dengan menonton pornografi.
Lalu, bagaimana sikap orang tua saat mengetahui anak sudah mengonsumsi konten pornografi?
1. Tenangkan diri
Jangan terbawa emosi dengan memarahi anak dan meninggikan suara karena hal ini tentunya hanya akan membuat anak takut sesaat, kemungkinan besar anak akan mengulanginya lagi secara sembunyi.
2. Normalkan suasana hati anak sebelum diajak berdiskusi
Hal ini dilakukan agar anak merasa nyaman sehingga bisa kooperatif saat berdiskusi dengan orang tua.
3. Pilih waktu yang tepat saat menasihati anak
Dalam Islam, waktu terbaik untuk menasihati anak adalah saat dalam perjalanan, sedang makan, dan saat sakit.