Syamila Nurul Hanifah: Bullying Menjadi Inspirasi Karya Seni hingga Meraih Beasiswa S1 Penuh di New Zealand

 

GEMMUSLIM.id - Syamila Nurul Hanifah, seorang Awardee Beasiswa Pendidikan Indonesia inspiratif, pernah menghadapi cemoohan dan bullying, hingga menjadi sumber inspirasi dari karya seni yang mengagumkan.

 

Syamila Nurul Hanifah mengalami masa-masa bullying dari kelas 1 hingga 5 SD, akan tetapi hal itu menjadi inspirasinya untuk menghasilkan karya seni.

 

Syamila Nurul Hanifah mengatakan bahwa, kalau perlakuan bullying yang pernah ia alami tersebut sampai membahayakan mentalnya.

 

 

Namun, Syamila Nurul Hanifah berhasil mengangkat kisah hidupnya tersebut melalui karya seni yang ia ciptakan seperti Lukisan, gambar, dan instalasi.

 

Hobi menggambar dan melukis menjadi fondasi yang mendukung langkah seorang Syamila Nurul Hanifah dalam perjalanan menuju kesuksesan prestasinya.

 

Tanpa bimbingan formal, Syamila Nurul Hanifah telah berhasil mengembangkan portofolio dari hasil karya seni yang ia ciptakan. 

 

Yang pada akhirnya melalui karya seni tersebut membawa ia pada kesempatan untuk menempuh pendidikan S1 di luar negeri. 

 

 

Ketekunan dan semangat tidak pernah luntur dalam perjalanan Syamila Nurul Hanifah untuk meraih pendidikan S1, khususnya di bidang seni.

 

Seperti kisah sebelumnya, dilansir GENMUSLIM dari instagram @ppiselandiabaru dan @kobi education, Minggu, 20 Agustus 2023, menceritakan bahwa Syamila Nurul Hanifah rela membuat 1000 draft email dalam upaya mencari beasiswa S1 fully-funded di luar negeri.

 

Upaya yang ia lakukan bukanlah hal yang mudah, terutama dalam bidang seni yang seringkali tidak mendapatkan perhatian sebanyak bidang lainnya. 

 

Namun, Syamila Nurul Hanifah terus berjuang dengan fokus yang tinggi sejak masih berada di kelas 10 SMA.

 

la tidak hanya meningkatkan prestasinya di sekolah, tetapi juga belajar bahasa Inggris dengan sungguh-sungguh serta melakukan riset mengenai kampus dan beasiswa yang tersedia. 

 

 

Kerja keras seorang Awardee Beasiswa Pendidikan Indonesia ini akhirnya membuahkan hasil, walaupun hanya mengandalkan pembelajaran otodidak melalui sumber-sumber online seperti YouTube.

 

Syamila Nurul Hanifah berhasil mendapatkan LOA (Letter of Acceptance) dari empat universitas ternama di Australia dan New Zealand saat ia masih duduk di kelas 12 SMA.

 

Prestasi dan portofolio seni rupa yang telah ia bangun sejak lama menjadi bukti nyata akan ketekunan dan bakatnya.

 

Karena karya seni tersebut, Syamila Nurul Hanifah berhasil meraih beasiswa BPI (Beasiswa Pendidikan Indonesia) dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk menempuh pendidikan S1 di universitas impiannya di New Zealand.

 

Hal itu juga tidak terlepas dari pengalaman dan dedikasinya dalam bidang olahraga ice hockey yang menjadi nilai tambah pada pencapaian prestasi akademiknya.

 

 

Meskipun pernah mengalami masa-masa sulit dan pernah dibully, Syamila Nurul Hanifah mampu mengubah pengalaman negatif menjadi sumber motivasi untuk menghasilkan karya seni. 

 

Dalam perjalanan panjangnya, Syamila Nurul Hanifah tidak hanya mengasah bakat seni, tetapi juga mengembangkan semangat juang yang luar biasa.

 

Dengan keberanian dan tekadnya, Syamila Nurul Hanifah membuktikan bahwa setiap pengalaman, baik buruk maupun baik, dapat membentuk individu menjadi sosok yang lebih kuat dan penuh inspirasi.***