GENMUSLIM.id- Sintaksis adalah cabang ilmu linguistik yang mempelajari struktur tata bahasa Indonesia.
Dalam bahasa Indonesia, sintaksis mencakup aturan-aturan mengenai susunan kata, frasa, klausa, dan kalimat.
Mari kita bahas sintaksis bahasa Indonesia secara terperinci.
Sintaksis bahasa Indonesia terdapat susunan kata yang menentukan urutan kata yang tepat dalam sebuah kalimat.
Baca Juga: Konsep Pendidikan Sang Guru Bangsa H.O.S Tjokroaminoto, Pendidikan Melawan 'Jahiliah Modern'
Biasanya, urutan kata dalam bahasa Indonesia adalah Subjek-Predikat-Objek (SPO). Contoh: Saya (S) membaca (P) buku (O).
Subjek adalah orang, benda, atau konsep yang melakukan tindakan atau yang dijelaskan oleh predikat.
Predikat adalah inti kalimat yang berisi kata kerja (verba) yang mengungkapkan tindakan atau keadaan subjek. Contoh: Ani (S) makan (P) nasi.
Objek adalah penerima tindakan dari predikat.
Dalam bahasa Indonesia, objek bisa berupa objek langsung (yang dikenai tindakan langsung) atau objek tidak langsung (yang dihubungkan dengan kata depan). Contoh: Saya (S) membaca (P) buku (O).
Frasa dalam sintaksis bahasa Indonesia adalah kelompok kata yang membentuk sebuah unit makna tetapi tidak memiliki predikat.
Ada berbagai jenis frasa dalam bahasa Indonesia, seperti frasa nomina contoh: di taman, frasa adjektiva (sangat cantik), dan frasa preposisional (dengan teman-teman).
Selain frasa yang sudsh di sebut di atas tadi, dalam sintaksis bahasa Indonesia juga ada reduplikasi adalah pengulangan kata atau frasa untuk memberikan penekanan atau mengindikasikan intensitas atau iterasi.
Contoh: Besar-besar (besar dengan intensitas tinggi).
Dalam bahasa Indonesia terdapat, klausa adalah kelompok kata yang memiliki subjek dan predikat.
Klausa dapat berdiri sendiri sebagai kalimat (klausa independen) atau tergantung pada klausa lain (klausa dependen).
Contoh klausa independen: Dia pergi ke toko.
Contoh klausa dependen: Ketika dia pergi ke toko, hujan turun.
Klausa dalam sintaksi bahasa Indonesia tidak hanya klausa independen dan klausa dependen, terdapa juga klausa adjektival ialah klausa yang berfungsi sebagai kata sifat untuk menggambarkan suatu benda.
Klausa nominal berfungsi sebagai kata benda.
Contoh klausa adjektival: Buku (nomina) yang saya baca (klausa adjektival) menarik.
Contoh klausa nominal: Saya suka (P) apa yang Anda katakan (klausa nominal).
Kalimat adalah unit bahasa yang memiliki makna lengkap.
Dalam bahasa Indonesia, ada beberapa jenis kalimat, seperti kalimat pernyataan, kalimat tanya, kalimat perintah, dan kalimat seru.
Contoh kalimat pernyataan: Saya suka makan nasi.
Sintaksis bahasa Indonesia juga memperhatikan hubungan antara kata dalam kalimat, seperti hubungan subjek dengan predikat, hubungan antara kata benda dengan kata sifat, kata ganti atau hubungan antara kata kerja dengan kata keterangan.
Kata keterangan dalam sintaksis bahasa Indonesia adalah kata keterangan (adverbia) memberikan informasi tambahan tentang cara, waktu, tempat, alasan, atau derajat suatu tindakan.
Contoh: Dia (S) sering (kata keterangan) berlari (P) di taman (O).
Kata kerja dalam sintaksis.
Kata kerja dalam sintaksis bahasa Indonesia adalah unsur yang menggambarkan tindakan, keadaan, atau peristiwa.
Kata kerja bisa berfungsi sebagai predikat dalam kalimat dan merupakan bagian penting dalam membentuk struktur kalimat yang berfungsi menyampaikan informasi tentang apa yang dilakukan oleh pelaku (subjek) dalam kalimat.
Contohnya, dalam kalimat Saya makan nasi, kata kerja makan merupakan predikat yang menunjukkan tindakan yang dilakukan oleh subjek saya.
Kata Sifat (Adjektiva) menggambarkan atau memodifikasi kata benda (nomina).
Contoh: Bunga (nomina) itu indah (kata sifat).
Kata ganti pronomina, seperti saya, kamu, dia, mereka, dan lain-lain, digunakan untuk menggantikan kata benda dalam kalimat.
Penting untuk memperhatikan kesesuaian gender, jumlah, dan bentuk kata ganti.
Contoh: Saya (kata ganti) memberi buku kepada dia (kata ganti).
Selain kata kerja, kata sifat, kata ganti dan kata keterangan, di dalam sintaksis bahasa Indonesia terdapat kalimat majemuk, kalimat majemuk adalah gabungan dua kalimat atau lebih yang memiliki hubungan makna.
Ada kalimat majemuk setara (tanpa subordinasi) dan kalimat majemuk bertingkat (dengan subordinasi).
Contoh kalimat majemuk setara: Saya suka makan nasi (kalimat 1) dan dia suka minum teh (kalimat 2).
Contoh kalimat majemuk bertingkat: Saya tahu (kalimat utama) bahwa kamu sedang belajar (kalimat terikat).
Di dalam penulisan kalimat yang baik juga harus terdapat konjungsi dan penulisan konjungsi juga di atur dalam sintaksis bahasa Indonesia tata cara menulisnya.
Konjungsi digunakan untuk menghubungkan kata, frasa, klausa, atau kalimat.
Contoh: Saya suka makan nasi dan kamu suka makan mie.
Bahasa Indonesia memiliki pola kalimat khusus untuk kalimat pasif, kalimat nominal, kalimat relatif, kalimat perbandingan, dan lainnya.
Memahami pola-pola ini akan membantu Anda membangun kalimat yang lebih variatif dan efektif.
Sintaksis bahasa Indonesia melibatkan aturan kesesuaian (agreement), seperti kesesuaian antara kata benda dan kata sifat dalam hal gender (jenis kelamin) dan jumlah (singular/plural), atau kesesuaian antara subjek dan predikat dalam hal bentuk kata kerja.
Kohesi berkaitan dengan hubungan antara elemen-elemen dalam kalimat yang membuat teks terasa terpadu.
Kohoransi adalah kelanjutan tema atau topik dalam teks.
Kedua konsep ini membantu menjaga kelancaran dan keterhubungan dalam penyampaian informasi.
Itulah beberapa aspek sintaksis bahasa Indonesia yang perlu dipahami untuk memahami struktur kalimat dan komunikasi bahasa dengan tepat.***
Sobat muslim yang baik hatinya, ingin mendapat berita update setiap hari Genmuslim.id? Ayo gabung di grup telegram "GENMUSLIM NEWS", caranya klik link https://t.me/ genmuslimnews, kemudian join. langkah pertama instal aplikasi telegram di ponsel.