GENMUSLIM.id- Gerakan Pramuka bukan hal yang asing di telinga masyarakat Indonesia, terutama bagi para pelajar dan juga orang tua.
Di Indonesia identitas gerakan pramuka dikenal secara umum dengan seragam berwarna cokelat yang merupakan seragam wajib untuk bagi para siswa di pendidikan dasar.
Tercatat di dalam sejarah bahwa Gerakan Pramuka Indonesia berasal dari gerakan kepanduan yang sudah ada sejak masa pemerintahan Hindia Belanda.
Lebih lengkapnya, mari kita simak rangkuman singkat untuk sobat Genmuslim tentang sejarah Gerakan Pramuka di Indonesia.
Masa Gerakan Kepanduan
Dilansir Genmuslim, 14 Agustus 2023, dari Kwartir Nasional, diketahui bahwa gerakan pramuka terbentuk jauh setelah gerakan kepanduan masuk ke Indonesia.
Gerakan kepanduan mulai tumbuh di tahun 1912, yang ditandai dengan adanya latihan dari sekelompok pandu di Batavia (kini Jakarta) saat masa penjajahan Belanda.
Gerakan kepanduan ini kemudian menjadi cabang dari Nederlandsche Padvinders Organisatie (NPO).
Pada sekitar tahun 1914, dua tahun setelah peresmian sebagai cabang NPO, gerakan kepanduan ini, diresmikan untuk berdiri sendiri dengan nama Nederlands-Indische Padvinders Vereeniging (NIPV).
NIPV ialah Persatuan Pandu-pandu Hindia-Belanda dengan anggota yang didominasi oleh keturunan Belanda.
Pada Tahun 1916, muncul gerakan-gerakan kepanduan yang anggotanya adalah Bumiputera atau asli penduduk Indonesia.
Baca Juga: Dijamin Anti Plin Plan, 6 Teknik Mengambil Keputusan yang Cepat Tanpa Mengorbankan Kualitas!
Gerakan ini dibentuk oleh Mangkunegara VII, Pemimpin Keraton Surakarta, dengan nama gerakan adalah Javaansche Padvinders Organisatie.
Kemudian, inisiatifnya ini menjadi cikal terbentuknya organisasi kepanduan baru yang berbasis pada agama, kesukuan, dan ragam lainnya.
Di tahun 1933, kepanduan Bumiputera mengunjungi Jambore Dunia di Hungaria.
Awal Desember 1934, Lord Baden-Powell, Bapak Pandu Dunia datang berkunjung ke Hindia-Belanda bersama istri, Lady Baden-Powell, dan anak-anaknya, untuk mengunjungi organisasi kepanduan yang ada di Batavia, Semarang dan Surabaya.
Tahun 1937, adalah tahun ketika gerakan pandu Hindia-Belanda yang terdiri dari NIPV dan Kepanduan Bumiputera pertama kali ikut di Jambore Dunia di Belanda sebagai Kontingen.
Tanggal 19-23 Juli 1941, berhasil dilaksanakan Perkemahan Kepanduan Indonesia Oemoem di Yogyakarta.
Baca Juga: Pernah Dengar Istilah Pemimpinnya Para Pemimpin? Inilah Alasan Penting Mengapa Wanita Harus Pintar
Di tahun 1945, tanggal 27-29 Desember, diadakan kongres di Surakarta bernama Kongres Kesatuan Kepanduan Indonesia yang menghasilkan organisasi PRI, Pandu Rakyat Indonesia.
1948, tahun ketika Belanda melakukan serangan Agresi Militer, saat itu PRI dilarang berdiri di daerah yang menjadi tawanan Belanda.
Akibat dari larangan ini, organisasi pandu terpecah dan muncullah banyak organisasi kepanduan lain di setiap daerah.
Terhitung ada 100 organisasi kepanduan yang tergabung di Perkindo (Persatuan Kepanduan Indonesia).
Dinilai tidak efektif, organisasi kepanduan yang tersebar ini kemudian dilebur menjadi satu organisasi kepanduan sebagai wadah bernaung.
Tokoh yang menginisiasi peleburan ini adalah Presiden Soekarno dan Sri Sultan Hamengku Buwono IX yang bergelar Pandu Agung.
Baca Juga: Berkembang Bersama Bangsa: Sejarah Gerakan Pramuka di Indonesia dalam Membentuk Generasi Unggul
Masa Awal Gerakan Pramuka
Ide peleburan organisasi-organisasi di dalam Perkindo menjadi Pramuka, pertama kali muncul di Ciputat, Tangerang tahun 1959.
Pada 9 Maret 1961, nama Pramuka diresmikan sekaligus penetapan tanggal 9 Maret sebagai Hari Tunas Gerakan Pramuka Nasional.
Tanggal 20 Mei 1961, Presiden mengeluarkan Keputusan Presiden Nomor 238 tahun 1961 (Kepres) yang mengatur tentang Gerakan Pramuka yang kemudian tanggalnya dikenal sebagai Hari Permulaan Tahun Kerja.
Tanggal 20 Juli 1961 adalah Hari Ikrar Gerakan Pramuka.
Tanggal 14 Agustus 1961, adalah hari di mana Pramuka dikenalkan ke masyarakat luas.
Tanggal ini kemudian diresmikan sebagai Hari Pramuka Nasional.
Baca Juga: Mengenang Sejarah Kemerdekaan Republik Indonesia pada Tahun 1945 yang Diperingati Setiap 17 Agustus
Dalam rangka memperingati Hari Pramuka Nasional di tanggal 14 Agustus, akan diadakan upacara dan melakukan proses penyerahan Panji Gerakan Pramuka.
Penyerahan Panji Gerakan Pramuka dilakukan pertama kali oleh Presiden kepada Ketua Kwartir Nasional, Presiden Soekarno kepada Sri Sultan Hamengku Buwono IX di tahun 1961.
Kemudian, Sri Sultan Hamengku Buwono IX menyerahkan Panji Gerakan Pramuka tersebut kepada barisan defile untuk dibawa berkeliling kota.***
Sobat Genmuslim yang baik hatinya, ingin mendapat berita update setiap hari dari Genmuslim.id? Ayo gabung di Grup Telegram "GENMUSLIM NEWS", caranya klik link https://t.me/ genmuslimnews, kemudian join. Langkah pertama install aplikasi Telegram di ponsel.