GENMUSLIM.id — Teruntuk ayah dan bunda yang akan memasukkan sang buah ke sebuah lembaga pendidikan, ada baiknya memperhatikan terlebih dahulu keterampilan dasar apa saja yang sudah dimiliki oleh anak.
Keterampilan dasar anak di sini dinilai sangat penting, mengingat betapa kompleksnya kegiatan mereka ketika sudah memasuki dunia sekolah.
Sekolah yang paling dini sekalipun, seperti PAUD dan TK tentunya akan banyak memanfaatkan berbagai keterampilan dasar yang dimiliki anak.
Di bawah ini terdapat beberapa jenis keterampilan dasar anak yang dapat dilihat dan dipantau oleh ayah dan bunda sebelum memasukkan anak ke sekolah.
Jika merasa keterampilan dasar tersebut belum maksimal, maka ayah dan bunda dapat mengupayakan stimulasi supaya sang anak menjadi terbiasa.
1. Keterampilan motorik halus
Kemampuan ini melibatkan otot-otot kecil serta reaksi mata dan tangan. Keterampilan motorik halus yang harus dimiliki oleh anak sebelum mereka masuk sekolah.
Contoh keterampilan motorik halus di antaranya menggunting, meronce, memegang pensil dan krayon, serta menggunakan sendok.
2. Keterampilan motorik kasar
Merupakan keterampilan yang berhubungan dengan gerakan yang menggunakan otot-otot besar di tubuh. Contohnya, otot kaki dan otot yang ada di lengan.
Gerakan yang dihasilkan bisa berupa gerakan untuk berpindah dari satu tempat ke tempat lain atau yang menghasilkan energi.
Beberapa kemampuan motorik kasar yang harus anak miliki sebelum masuk SD adalah bisa berjalan dengan baik pada garis yang lurus, bisa berlari dengan baik dan tidak mudah tersandung, bisa naik turun tangga sendiri, bisa berdiri dengan satu kaki, bisa mengayuh sepeda roda tiga, bisa melompat jauh dan mendarat dengan kedua kaki secara bersamaan, serta bisa melempar, menendang, dan menangkap bola dengan tepat.
3. Keterampilan dasar sehari-hari
Makan dan minum sendiri, mengikat tali sepatu, memakai baju sendiri, buang air kecil dan buang air besar secara mandiri di toilet.
4. Keterampilan sosial
Coba undang teman sebaya atau saudara yang seumuran dengan anak ke rumah. Melalui metode bermain sambil belajar ini, diharapkan dapat mendukung perkembangan sosial dan emosional sang anak.