Baca Juga: Simak! 4 Waktu Penting Yang Mustajab Untuk Berdoa Di Bulan Ramadhan 2024, Yuk Kita Cari Tahu
Setelah unggul 2-0, Barcelona mengubah strategi menjadi lebih bertahan, sementara Napoli meningkatkan serangan mereka. Upaya Napoli berhasil membuahkan hasil dengan mencetak gol pada menit ke-33, menipiskan skor menjadi 2-1.
Di babak kedua, Napoli memulai dengan menekan Barcelona, tetapi inilah saat Pau Cubarsi, pemain 17 tahun yang menonjol, berhasil mematikan Victor Osimhan, target man Napoli.
Kematian Osimhen membuat serangan-serangan Napoli menjadi kurang berarti, bahkan di babak kedua, tidak ada satupun tembakan Napoli yang berhasil mencapai Marc-André ter Stegen. Hal ini mendorong Barcelona untuk mengambil inisiatif menyerang.
Robert Lewandowski berhasil mencetak gol penutup pertandingan setelah menerima umpan dari Sergi Roberto dengan mudah, menjadikan skor menjadi 3-1 untuk kemenangan Barcelona.
Secara keseluruhan, Barcelona lebih mengendalikan permainan dalam pertandingan tersebut. Meskipun Napoli memiliki penguasaan bola lebih banyak (51% berbanding 49%), Barcelona memiliki lebih banyak peluang mencetak gol dengan 2,64 expected goals.
Sementara Napoli hanya memiliki 1,31 expected goals. Barcelona juga melepaskan lebih banyak tembakan dengan total 24, di mana 10 di antaranya tepat sasaran, sedangkan Napoli hanya memiliki empat tembakan tepat sasaran.
Kunci kemenangan ini ialah peran lini belakang FC Barcelona yang mampu meredam serangan-serangan Napoli, meskipun Napoli lebih menguasai bola, Pau Cubarsi adalah kunci dalam pertandingan tersebut. Inilah mengapa Pau Cubarsi layak dipilih sebagai MVP.
"Permainan saya adalah bermain dengan sangat tenang, sesuai dengan apa yang saya ketahui, dan membantu tim dengan cara yang saya lakukan yang terbaik. Saya sangat senang dengan pertandingan ini, saya suka bermain dari belakang seperti yang selalu saya lakukan di La masia dan berusaha 100% untuk memenangkan duel" Barca Universal
Seperti yang kita ketahui, dalam pertandingan ini, Cubarsi berhasil memenangkan setiap duel area dan duel menghadapi lawan dengan 100% keberhasilan, tanpa terkecuali.
Dia membuat Victor Osimhen tidak berdaya, Pau Cubarsi menjelaskan hal itu semata karena ia mengikuti rincian detail yang diberikan oleh pelatih tentang cara mengatasi Osimhen.
Dengan kemenangan Barcelona atas Napoli, Barcelona akhirnya kembali ke perempat final Liga Champions setelah empat tahun lamanya, sejak era Lionel Messi berseragam Barcelona. Prestasi ini sangat dinanti-nantikan oleh para penggemar di seluruh dunia.
Demikianlah kisah tentang Pau Cubarsi, pemain yang berhasil menarik perhatian penikmat sepak bola dalam pertandingan debutnya untuk FC Barcelona di pentas Liga Champions, tidak hanya karena kemampuannya yang baik dalam pertahanan, tetapi juga kemampuan build-up serangan yang luar biasa. ***