“Kalau ada bupati-bupati Aceh yang cengeng seperti itu, balik kanan saja,” tegasnya.
Perihal itu, Mualem lalu menambahkan tentang adanya pejabat daerah yang justru pergi bersenang-senang ke wilayah lain saat warga membutuhkan pertolongan.
“Di masa begini-begini dia lari ke Medan lah, karaoke,” sebut Mualem.
Mendengar hal itu, Najwa lantas memastikan kembali usai terkejut dengan fakta yang diungkap sang Gubernur Aceh.
“Ada yang karaoke, Mualem?” tanya Najwa.
“Ya, itulah lebih kurang,” jawab Mualem.
Baca Juga: Kenaikan Harga Kebutuhan Pokok Saat Banjir, Gubernur Mualem Minta Mendagri Tegur Pedagang Nakal
Mualem: Jangan Lari saat Rakyat Kesusahan
Menyikapi kontroversi itu, Mualem menyoroti keadaan di saat rakyat sedang berjuang menyelamatkan diri dari banjir, para pemimpin seharusnya hadir untuk mereka.
Gubernur Aceh itu menegaskan, pemimpin daerah harus turun langsung untuk memastikan kebutuhan warga terpenuhi.
Bahkan, dalam situasi darurat, tidak ada ruang bagi kepala daerah untuk melepaskan tanggung jawab.
“Mereka dipilih untuk melayani rakyat, bukan lari ketika rakyat kesusahan,” ujar Mualem.
Hingga kini, proses penanganan dan distribusi bantuan di Aceh masih terus dilakukan usai banjir bandang melanda sejumlah wilayah di Aceh sejak akhir November 2025 lalu.
Mualem memastikan kondisi daerah yang terdampak usai mulai pulih, mulai dari listrik yang sudah menyala di banyak titik, hingga sejumlah jembatan kecil hingga jembatan besar telah bisa dilalui.
“Sudah berangsur pulih, termasuk listrik sudah banyak menyala. Jembatan-jembatan juga sudah ada aksesnya,” terangnya.