Pengembalian Anggaran MBG oleh BGN: Proyeksi Dana Tak Terserap
Sebelumnya, Kepala BGN, Dadan Hindayana, mengatakan bahwa alokasi dana APBN di MBG adalah Rp71 triliun dan dana standby Rp100 triliun.
“Tahun ini BGN menerima alokasi anggaran sebesar Rp71 triliun, ditambah dana standby Rp100 triliun. Dari total tersebut, Rp99 triliun berhasil terserap, sementara Rp70 triliun dikembalikan kepada Presiden Republik Indonesia karena kemungkinan tidak terserap di tahun ini,” ujar Dadan dalam keterangannya kepada media pada Selasa, 14 Oktober 2025.
Dadan juga membeberkan bahwa pemerintah menganggarkan MBG di tahun 2026 senilai Rp268 triliun dan membuatnya sebagai program dengan anggaran terbesar di Kabinet Merah Putih.
Dana cadangan MBG, kata Dadan akan disiapkan Rp67 triliun sehingga total pada tahun 2026, jatah APBN untuk mendukung program yang dimulai sejak 6 Januari 2025 itu mencapai Rp335 triliun.
Realisasi Penyerapan Anggaran MBG
Untuk realisasinya, Kemenkeu dalam konferensi pers APBNKita pada Selasa, 14 Oktober 2025 memaparkan bahwa anggaran yang terserap Rp20,6 triliun atau 29 persen per awal Oktober 2025.
Angka tersebut dari total anggaran Rp71 triliun yang dimiliki oleh BGN.
Baca Juga: Ikut Awasi MBG, Menkes Ungkap Transparansi Data Keracunan Jadi Kewenangan BGN
Penerima manfaat dengan dana tersebut adalah 31,2 juta dari target 82,9 juta orang.
Sementara dari sisi petugas pelaksana, menurut data dari BGN sudah ada 30 mitra dapur yang terdaftar namun masih 11.504 yang lolos verifikasi.
Sampai akhir tahun 2025, BGN menargetkan 25.400 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang berdiri di kawasan aglomerasi dan 6.000 SPPG lainnya di kawasan terpencil di Indonesia. ***