nasional

Presiden Prabowo Curhat di Munas PKS: Sentil Koruptor Lihai Cari Celah Berbuat Licik hingga Klaim Keberhasilan MBG

Senin, 29 September 2025 | 14:09 WIB
Presiden Prabowo singgung soal pemberantasan korupsi saat Munas PKS, Senin, 29 September 2025 (Foto: GENMUSLIM.id/dok: YouTube PKSTV)

Korupsi ini, menurut Presiden Prabowo dilakukan dengan cara yang samar sehingga tak terdeteksi hingga memunculkan anggapan tindakannya seolah-olah legal.

“Ini pinternya orang pinter, pinter nyolong,” imbuhnya.

Baca Juga: Buntut Pidato Menggelegar Presiden Prabowo di PBB, Netanyahu Kena Walk Out hingga Protes Kekejaman Israel ke Palestina

Korupsi adalah Perampokan Sistemik

Dalam tindakan korupsi tersebut, kata Prabowo adalah bentuk dari perampokan sistemik.

“Sistem yang dibuat dan kelengahan elite kita selama ini, sehingga kekayaan kita terkeruk,” ucapnya.

Prabowo kemudian mengklaim bahwa ada pihak yang tersinggung dengan caranya memberantas korupsi dan menyebut investigasi kasus kerusuhan demo Agustus 2025 ada indikasi keterlibatan pihak tertentu untuk membuat gaduh.

“Mereka ingin menghentikan pembangunan dan kebangkitan ekonomi Indonesia, mereka ingin meneruskan paradoks yang kita alami sekarang. Kekayaan begitu besar hanya dinikmati oleh segelintir orang saja, ini yang akan saya lawan,” tegasnya.

Oleh karena itu, ia mengajak seluruh partai politik di Indonesia untuk bersama-sama ikut dalam pemberantasan korupsi.

Baca Juga: Buntut Maraknya Kasus Keracunan, Kemenkes Ikut Kencang Awasi Pelaksanaan Program MBG

Selamatkan Uang Negara untuk Pelaksanaan MBG

Dengan pidato yang menggebu-gebu, Prabowo mengklaim bahwa sudah menyelamatkan uang negara sedikitnya Rp300 triliun yang kemudian digunakan untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG).

“Inilah yang kita pakai untuk makan bergizi gratis, sampai hari ini sudah menjelang 30 juta penerima manfaat anak dan ibu-ibu hamil, tiap hari menerima makanan,” ucapnya.

“Ada kekurangan, iya. Ada keracunan makan, iya. Kita hitung dari semua makanan yang keluar, penyimpangan atau kekurangan atau kesalahan itu adalah 0,00017 persen. Ini tidak membuat kita puas, tapi namanya usaha manusia yang demikian besar, yang belum pernah dilaksanakan, saya kira dalam sejarah dunia,” tandasnya. ***

Halaman:

Tags

Terkini