nasional

Isu Dapur Fiktif MBG dan Tantangan Serapan Anggaran: Menkeu Purbaya Kini Sebut-sebut Multiplier Effect ke Ekonomi RI

Sabtu, 27 September 2025 | 22:23 WIB
Menkeu RI, Purbaya Yudhi Sadewa angkat bicara terkait serapan anggaran program MBG (Foto: GENMUSLIM.id/dok: Instagram @kemensetneg.ri)

GENMUSLIM.id - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) kini tengah menuai sorotan tajam usai terungkap anggaran yang disiapkan total mencapai Rp99 triliun, dengan rincian Rp71 triliun pada 2025 dengan tambahan Rp28 triliun.

Di balik besarnya dana yang digelontorkan, pelaksanaan program ini tidak lepas dari sorotan publik, terutama setelah muncul isu dapur fiktif dalam laporan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).

Perihal itu, kini Menteri Keuangan (Menkeu) RI, Purbaya Yudhi Sadewa menegaskan pemerintah tidak tinggal diam.

Khususnya, Menkeu Purbaya menyebut adanya pantauan ketat dengan melibatkan aparat Kementerian Keuangan (Kemenkeu) di daerah.

Baca Juga: Tarif Cukai Rokok 2026 Tidak Naik, Bagaimana soal Sebaran Rokok Ilegal? Begini Strategi Menkeu Purbaya

Hal itu dituturkan Menkeu Purbaya saat kunjungan ke Kantor Badan Gizi Nasional (BGN) di Jakarta, pada Jumat, 26 September 2025.

Dalam pertemuan dengan Kepala BGN, Dadan Hindayana, Purbaya diketahui membicarakan kondisi serapan anggaran, kemungkinan tambahan dana, hingga langkah evaluasi ke depan.

Purbaya menyebut, evaluasi program akan dilakukan pada akhir Oktober 2025 mendatang. Hasil dari pemantauan itu akan menentukan apakah pemerintah menambah anggaran, mempertahankannya, atau justru memangkas anggaran.

“Kalau betul bisa nyerap, ya kita kasih tambah, kalau nggak, ya kita potong,” tegas Purbaya.

Lantas, bagaimana sejauh ini pemantauan Menkeu Purbaya usai sebelumnya menyeruak isu dapur fiktif dalam program MBG? Berikut ulasan selengkapnya.

Baca Juga: Polemik MBG: Jadi Program Prioritas Nasional, tapi Malah Marak Kasus Keracunan, Siapa yang Harus Bertanggungjawab?

Kawalan Ketat Menkeu

Purbaya menekankan dirinya tidak hanya akan memantau dari kantor pusat, melainkan turun langsung ke lapangan.

Menkeu pengganti Sri Mulyani itu mengaku sudah mengerahkan sejumlah pegawai Kementerian Keuangan untuk memonitor di 20 titik secara acak.

“Saya akan monitor di lapangan seperti apa. Nanti akhir Oktober saya akan ke sini lagi,” ucap Purbaya dalam kesempatan yang sama.

Halaman:

Tags

Terkini