GENMUSLIM.id - Viral beredar informasi uang palsu di media sosial. Informasi ini membuat khawatir semua warga karena ditakutkan mereka memiliki uang palsu.
Setelah diselidiki oleh pihak yang berwenang ternyata uang palsu ini dicetak langsung oleh sebuah Universitas di Makassar yaitu UIN Alauddin Makassar.
Tidak pernah disangka ternyata sebuah Universitas tempat belajar mahasiswa, tempat menuntut ilmu, malah membuat uang palsu yang dicetak sendiri oleh UIN Alauddin.
Perbuatan ini sangat tidak pantas dilakukan apalagi dilakukan oleh Universitas tempat belajar.
Baca Juga: Inilah 6 Jalur Masuk UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Ada Beasiswa Untuk Mahasiswa Internasional!
Dimana harusnya Universitas tempat mendapatkan ilmu dan tempat membentuk karakter lebih baik malah ini dijadikan tempat membuat uang palsu, perbuatan yang tidak pantas dilakukan dan dicontoh.
Informasi ini beredar di media sosial dengan sangat cepat, sehingga banyak netizen yang menanggapi persoalan ini dengan komentar yang geram dan kesal pada UIN Alauddin.
Dikutip GENMUSLIM.id dari akun instagram @wrongarea, pada Hari Kamis, 26 Desember 2024, pada akun tersebut membagikan informasi tentang terbongkarnya pelaku yang membuat uang palsu.
Ternyata uang palsu ini telah dicetak dan disebar luaskan setelah 14 tahun beroperasi. Setelah sekian lama baru ketahuan pelaku pembuat uang palsu ini.
Kasus pembuatan uang palsu ini melibatkan Kepala Perpustakaan UIN Alauddin Makassar yaitu Andi Ibrahim (AI) sebagai otak sindikat uang palsu yang diproduksi dalam kampus di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel).
Baca Juga: HEBOH! 7 Tersangka dan 4 Barang Bukti Kasus Produksi Uang Palsu UIN Alauddin Sulawesi Selatan
Percetakan uang palsu ini ternyata sudah cukup lama yaitu sejak tahun 2010 dan baru ditemukan 2014, sekitar 14 tahun mereka membuat percetakan uang palsu.
Polisi saat ini menangkap pelaku dengan total 17 pelaku yang telah ditetapkan sebagai tersangka pada Desember 2024.
“Timeline pembuatan dan peredaran uang palsu ini dimulai dari juni 2010, udah lama ini. Kemudian lanjut 2011 sampai 2012,” kata Kapolda Sulsel Irjen Yudhiawan saat konfersi Pers di Mapolres Gowa pada Kamis (19 Desember 2024).