"Kami selama 2 bulan, membedah semuanya tentang ayat-ayat Yahudi. Bahkan kita sampai membongkar Talmud. Talmud itu kitab tafsirnya Taurat, di pusat religius di New York. Kemudian juga saya di pusat studi Katolik di Katedral terbesar di Amerika, di New York," tambahnya.
Menag juga menekankan terhadap syariat Islam terkait kasus Climate Change ini.
"Syariat Islam itu kan ada 5 ya, memelihara agama, memelihara jiwa, memelihara akal, kemudian juga memelihara keturunan, dan yang kelima memelihara harta.
Nah kita tambahkan satu objektifnya, memelihara lingkungan. Jadi ini bisa menjadi legitimasi untuk melahirkan hukum-hukum operasional nanti ke bawah," kata sosok yang juga merupakan Imam besar Istiqlal ini.
Dalam acara tersebut juga tak luput dihadiri oleh beberapa tokoh penting seperti
Ketua dan pendiri FPCI Dino Patti Djalal, Ketua Lembaga Pemuliaan Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam, Majelis Ulama Indonesia Hayu Prabowo, Ketua Majelis Lingkungan Hidup Muhammadiyah Azrul Tanjung, dan lain-lain.***