GENMUSLIM.id - Menag Republik Indonesia Nasaruddin Umar menjadi pembicara dalam Bali Interfaith Movement (BIM) 2024 yang digelar di United in Diversity (UID) Bali Campus.
Menag memberikan sambutan dalam acara yang mengangkat pembahasan tentang berbagai inisiatif yang telah, sedang, dan akan dilakukan dalam penguatan implementasi Deklarasi Istiqlal 2024.
Tak hanya Menag saja yang menghadiri acara ini tapi ada juga Menteri Agama Periode 2014–2019 Lukman Hakim Saifuddin, Dirjen Bimas Islam Kamaruddin Amin, Dirjen Bimas Katolik Suparman, Dirjen Bimas Hindu I Nengah Duija, Koordinator Nasional Jaringan Gusdurian Alissa Wahid, serta tokoh lintas agama.
Acara Bali Interfaith Movement sendiri mengacu kepada isu-isu kemanusiaan, lingkungan dan juga keagamaan.
Baca Juga: MENAG Mendukung Pendirian Fakultas Kedokteran di PTIQ, Ingin Melahirkan Generasi Seperti Ibnu Rusyd
Menteri Agama Nasaruddin Umar sendiri dalam pidatonya menyoroti mengenai pentingnya diplomasi berbasis agama atau Religious Diplomacy sebagai pendekatan baru untuk membangun dialog lintas batas.
Dikutip GENMUSLIM dari kemenag.go.id pada Sabtu 14 Desember 2024 Menag Nasaruddin Umar menjelaskan,
"Kami telah memulai langkah diplomasi berbasis agama atau Religious Diplomacy. Di Masjid Istiqlal, kami secara rutin mengundang para duta besar. Saat ini, ada sekitar 40 duta besar yang sering menghadiri acara kami," ujarnya
“Diplomasi ini berbeda dengan diplomasi formal yang sering kali terbatas. Dengan menggunakan bahasa agama, kita bisa menembus batas dan menyatukan pandangan. Dalam agama, manusia dipandang sebagai satu kesatuan tanpa perbedaan warna atau identitas lainnya,” lanjutnya.
Baca Juga: Menag Nasaruddin Umar Berkomitmen Kepada Kurikulum Berbasis Toleransi di Indonesia, Apa Tujuannya?
Menurut Nasaruddin melalui pendekatan agama beberapa isu besar seperti pelestarian lingkungan bisa dibahas secara spiritual.
“Kita perlu kembali ke akar nilai spiritual untuk membangun solusi bersama,” katanya.
Selain itu Menag juga mengajak seluruh tamu undangan yang hadir agar dapat bekerja dengan hati, serta mampu mengambil langkah nyata guna membangun negara Indonesia yang lebih baik lagi kedepannya.
“Mari kita mulai dengan langkah kecil, mulai dari apa yang bisa kita lakukan sekarang. Dengan semangat bersama, kita dapat menghadapi tantangan dan menciptakan perubahan,” tutupnya.