Sejak dibuka tanggal 8 September, setidaknya ada 75 pengunjung yang datang untuk belajar al-Qur’an Braille dan Bahasa isyarat.
Banyak diantara mereka yang datang ingin belajar bahasa isyarat agar dapat diajarkan kembali kepada teman-teman yang memerlukan bantuan.
Seorang guru komunitas tuli di Samarinda, Ibrahim, memberikan apresiasi terhadap kehadiran booth ini.
“Kehadiran booth ini menunjukan bahwa Baznas sangat memperhatikan kebutuhan teman-teman tuli,” kata Ibrahim.
“Kehadiran booth ini sangat baik, terutama untuk kami yang di sekolah juga mempelajari Bahasa isyarat dalam Bahasa Arab,” ucap, Rofiatala, seorang siswa SMK yang berkunjung.
Banyak pihak yang memberikan tanggapan positif atas adanya kegiatan ini.
Booth yang dihadirkan oleh Baznas ini telah menjadi jembatan bagi mereka yang ingin untuk ikut andil dalam menebarkan kebaikan di masyarakat dengan teman-teman disabilitas.***