Semua kebutuhan miskin mulai dari segi pangan, kesehatan, pendidikan anak dan tunjangan usaha atau kerja diselaraskan.
Pada era Dr Salim juga ditetapkan data terpadu fakir-miskin yang berhak menerima bantuan iuran BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial) Kesehatan pertama kali.
Kader PKS ini juga sering keluar-masuk hutan, naik-turun gunung mengunjungi komunitas adat terpencil (suku Badui, suku Anak Dalam, suku Dayak, hingga suku Korowai dan Kombai di Papua) semasa ia menjabat.
Tak hanya sekedar itu saja, Dr. Salim biasa tidur di rumah warga yang akan direhab karena sudah tidak layak huni (RTLH).
Tujuannya, selain menghemat uang negara dari sisi biaya akomodasi, juga untuk memperjelas kebutuhan warga sehingga sejalan dengan program yang ada.
5. Ahmad Heryawan
Pada masa ia menjabat sebagai Gubernur Jawa Barat, Jawa Barat menjadi provinsi satu-satunya dengan kinerja tertinggi nasional selama tiga tahun berturut-turut. Dari tahun 2014 - 2016.
Tak hanya itu, pada masa awal kepemimpinannya yang fenomenal itu, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Jabar berada di posisi 16. 10 tahun kemudian meningkat hingga rangking 10 mengalahkan Jawa Timur dan Jawa Tengah.
Selama 2 periode menjabat, kader PKS ini sukses meraih 265 penghargaan. Pada eranya juga, pertumbuhan ekonomi Jawa Barat tumbuh secara signifikan.
Pada tahun 2016 mencapai 5,67% atau berada di atas pertumbuhan ekonomi nasional yang sebesar 5,02%.
Efeknya pada Jawa Barat adalah angka ini sukses menurunkan total masyarakat miskin. Pada tahun 2015 tercatat 9,57%, sedangkan tahun 2016 membaik menjadi 8,77%.
6. Irwan Prayitno
Gubernur Sumatera Barat ini juga tidak mau kalah menorehkan prestasinya seperti kader PKS yang lain.
Selama menjabat 2 periode, Irwan Prayitno berhasil meraih 400 penghargaan nasional maupun internasional melalui berbagai program andalannya.