''Kartini, menafsirkan Al-Quran tidak semudah itu, tidak setiap orang boleh menafsirkan Al-Quran. Orang-orang yang diperbolehkan menafsirkan Al-Quran memiliki syarat tertentu. Seperti harus memiliki ilmu bantu ilmu tafsir yang lengkap, dari Gramatika Arab, nahwu, shorof, ilmu Badi', ilmu ma'ani, bayan, muhasnatil Kalam, nasikh mansukh, asbaabul wurudh, asbaabun nuzul dan lain sebagainya, baru diperbolehkan menafsirkan Al-Quran.''
Lalu Raden Ajeng Kartini menjawab,
''Kyai, saya usul kiai menafsirkan Al-Quran karena saya memiliki keyakinan kiai sudah memiliki semua ilmu itu,''
Mendengar perkataan Raden Ajeng Kartini ini KH Soleh Darat menundukan kepala dan menangis.
KH Soleh Darat terharu dengan kecerdasan Raden Ajeng Kartini.
Pada suatu hari, KH Soleh Darat memanggil Raden Ajeng Kartini dan mengatakan,
''kartini, doakan saja saya dapat menafsiri Al-Quran 30 Juz,''
Dan dimulailah penafsiran Al-Quran. Pada setengah jalan penafsiran, 13 juz diterbitkan pertama di Singapura, dengan judul, ''Faidur Rahman Fii Tafsiri Ayati Quran" Karya: KH Soleh Darat Usul: Raden Ajeng Kartini.
Litbang kementerian agama menyatakan bahwa tafsir Al-Quran yang ditafsirkan oleh KH Soleh Darat adalah tafsir Al-Quran yang pertama di Asia Tenggara.
''Makanya saya minta pada ibu-ibu, wanita muda kalua hari Kartini tolong jangan hanya ke salon kecantikan, contohlah Kartini dalam membaca Al-Quran. Dan sayangnya cerita Raden Ajeng Kartini yang belajar mengaji dengan KH Soleh Darat tidak pernah diceritakan dibangku sekolah. ***
Sobat Genmuslim yang baik hatinya, ingin mendapat berita update setiap hari dari Genmuslim.id? Ayo gabung di Grup WhatsApp "PUSTAKA GENMUSLIM", caranya klik link disini, atau bisa gabung di Grup Telegram "GENMUSLIM NEWS", caranya klik link https://t.me/genmuslimnews kemudian join. Jangan Lupa install aplikasi WhatsApp atau Telegram di Ponsel.